Mendikbud Anies Baswedan Minta Lebak Bangun Taman Baca di Setiap Kampung
LEBAK,SNOL Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan meminta kepada masyarakat dan Pemkab Lebak, untuk menyediakan taman baca disetiap kampung.
Semakin banyak taman baca maka semakin tinggi dan mudah mendorong masyarakat agar terangsang mau membaca. Apalagi, minat baca masyarakat Lebak sangat rendah dibandingkan Kabupaten/Kota lain di Indonesia.
“Membaca itu perlu dan harus bisa dilakukan oleh setiap masyarakat Indonesia, termasuk Kabupaten Lebak yang masih rendah minat bacanya. Saat ini, membaca sangat penting agar kita mengetahui bagaimana perkembangan daerah belakangan ini,” kata Mendikbud Anies Baswedan, saat menghadiri acara launching pencanangan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) seIndonesia, yang dipusatkan di Kabupaten Lebak, di Hall Latansa Mashiro, Rangkasbitung, Lebak, Kamis (31/3).
“Kabupaten Lebak ini daerah yang luas dan kalau dilihat silsilahnya adalah inspirasi yang membuat Indonesia bisa seperti saat ini. Sebab, Gerakan Indonesia Membaca juga pertama kali dikenalkan di Kabupaten Lebak. Mari budayakan membaca,” imbuhnya
Gubernur Banten Rano Karno mengapresiasi Gerakan Indonesia Membaca yang dicanangkan di Kabupaten Lebak dan akan dilanjutkan di daerah lainnya di wilayah Indonesia pada tahun 2016 ini. Gerakan membaca merupakan wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Banten terhadap terobosan yang dilakukan oleh Kemendikbud.
Rano mengatakan, saat ini Pemprov Banten telah mencanangkan program 1 Desa 1 TBM dan program kewajiban membaca 15 menit sebelum masuk sekolah. “Kita berharap melalui gerakan ini, kegiatan literasi di Banten terus bergulir,” kata Rano.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengucapkan terimakasih atas apresiasi Kemendikbud atas penganugerahan Aksara Utama kepada Provinsi Banten pada puncak Hari Aksara Internasional tahun 2015 lalu. Anugerah tersebut, tambah Rano, merupakan lecutan semangat bagi Provinsi Banten untuk terus menerus memberantas buta aksara di Banten.
Saat ini, di Banten, penduduk yang masih buta aksara tinggal tersisa 15 ribu orang. Melalui gerakan membaca, jumlah tersebut diharapkan akan berkurang seiring dengan kesadaran masyarakat untuk giat membaca. Untuk itu, Rano meminta SKPD terkait seperti Dinas Pendidikan dan Badan Arsip Daerah Provinsi Banten bersinergi untuk Banten lebih baik.
Bupati Lebak Iti Octavia mengakui minat baca masyarakat Lebak masih rendah namun ia akan mencanangkan dengan baik GIM tersebut untuk membantu mensukseskan 3 program unggulan yaitu Lebak Cerdas, Lebak Sehat, dan Lebak Sejahtera.
Apalagi, Pemkab Lebak sudah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2013, tentang wajib mengaji Al Quran mulai pukul 18.00 Wib hingga pukul 20.00 Wib, dengan menekan orangtua untuk mematikan televisi dan radio. Ada juga Perda Nomor 8 Tahun 2008, tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA).
Dia berharap kepada Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat, khususnya Mendikbud, terus membantu mensukseskan program pendidikan Lebak Cerdas. Sekarang, infrastruktur belum terserap ke sejumlah daerah.
Bahkan, guru masih kekurangan sekitar 4.000 dari tingkat SD, SMP, bahkan lebih. Ironisnya lagi, DAK menurun drastis. Tahun 2015 Rp 46 miliar, namun di tahun 2016 hanya Rp 7 miliar. “Kepada siapa lagi kami meminta bantuan,” tandasnya.(mg3/mardiana/jarkasih/satelitnews)