Aktifitas Belajar Pindah ke Sekolah Lain Tanpa Alasan Jelas, Orangtua Siswa Protes
KARANG TENGAH, SNOL Sejumlah orangtua siswa SDN 1 Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah Selasa melakukan aksi protes. Mereka menolak anak-anak mereka melakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah lain.
Puluhan orangtua siswa kemarin (5/4) mengontrog sekolah yang beralamat di Jalan Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah tersebut. Mereka keberatan anaknya dipindah.
Mereka protes karena jauhnya lokasi tempat belajar anak-anak mereka yakni di SDN 6 Pondok Bahar dari tempat semula. Selain itu, juga lantaran harus melalui jalur berbahaya yakni melewati area akses keluar masuk tol Karang Tengah. Bahkan, pihak sekolah juga sempat memindahkan fasilitas sekolah ke tempat yang baru.
Yuli, salah seorang wali murid menjelaskan, dirinya bersama wali murid lainnya merasa bingung karena sebelumnya pihak sekolah tidak memberikan penjelasan terkait pemindahan sekolah tersebut.
“Saya dan wali murid lainnya berencana melakukan unjuk rasa pagi ini, namun pihak sekolah mengarahkan agar kami masuk ke salah satu kelas yang ada di SDN ini. Awalnya kami merasa bingung karena sekolah yang sudah cukup lama ada di wilayah ini memindahkan kegiatan ngajar mengajarnya ke SDN 6 dan pihak sekolahan juga belum memberikan penjelasan pasti terkait pemindahan ini,” ungkapnya.
Ketika ditanya ke pihak sekolah, wali murid juga belum merasa mendapat jawaban pasti karena mereka diarahkan untuk menanyakannya kepada pemerintah setempat. Bahkan mereka pun menduga gedung sekolah itu akan dijual karena berdekatan dengan proyek salah satu cluster perumahan.
Camat Karang Tengah Sucipto yang juga turut hadir membantah kalau gedung SDN 1 dijual. Sebab gedung tersebut merupakan gedung milik pemerintah dan sudah disertipikat.
“Memang sempat ada aduan ke saya untuk pemindahan siswa SDN Pondok Bahar 1 ke SDN Pondok Bahar 6, namun alasan pemindahan ini cukup jelas karena kondisi bangunan yang memang dapat membahayakan kegiatan ngajar mengajar di sekolah ini. Pihak UPT Kecamatan Karang Tengah juga sudah mengusulkan merger ke Dinas Pendidikan Kota agar segera meninjau sekolah tersebut, tetapi semuanya butuh proses. Maka dari itu demi kenyamanan dan keamanan sebaiknya untuk sementara waktu kegiatan ngajar mengajar dipindah terlebih dahulu,” pungkasnya.
Marhali pengawas yang mewakili UPT Kecamatan Karang Tengah menambahkan, karena wali murid keberatan anaknya dipindahkan ke sekolah lain, maka kegiatan ngajar mengajar dikembalikan lagi di gedung SDN Pondok Bahar 1. Dengan catatan, apabila terjadi sesuatu karena bangunan yang sudah tidak memadai diharapkan tidak menyalahkan siapapun.
“Kegiatan ngajar mengajar yang baru aktif dipindahkan kemarin, kini saya kembalikan ke gedung semula karena keberatan wali murid. Dan saya berharap jika ada kejadian yang menimpa siswa-siswi terkait gedung yang sudah tua ini, wali murid tidak menyalahkan siapapun karena ini kemauan dari wali murid sendiri,” tegasnya.
Pantauan Satelit News gedung sekolah memang sudah rentan dan membahayakan untuk kegiatan ngajar mengajar. Kondisi atap sekolah yang sudah banyak yang bolong serta jendela belakang sekolah banyak yang bolong. Lantainyapun sudah banyak yang rusak dan posisi sekolah tersebut tepat berada di pinggir jalan pintu masuk tol Karang Tengah – Jakarta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Ahmad Lutfi menjelaskan SDN Pondok Bahar 1 sudah terdaftar dalam aset daerah. “Sedangkan terkait rencana merger kemungkinan nanti akan merger untuk lebih efisien dan lebih efektif dalam kegiatan ngajar-mengajar. Namun untuk merger pemerintah pasti menunggu momentum yang pas,” pungkasnya.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menambahkan sehari sebelumnya, ada perwakilan yang datang menanyakan terkait pemindahan siswa dan siswi SDN Pondok Bahar 1 ke Pondok Bahar 6. Kondisi ini lantaran SDN Pondok Bahar 1 sudah tidak layak dan tidak kondusif dari segi keamanan.
“Rencana merger memang sudah diajukan sejak tahun lalu dan hari ini (5/4) orang tua telah sepakat pada sekolah untuk menunda merger hingga kenaikan kelas,” jelasnya. (mg5/made/satelitnews)