Jalur Perimeter Bandara Soetta Tetap Dua Arah

TANGERANG, SNOL Pemerintah Kota Tangerang memutuskan jalur perimeter Bandara Soekarno-Hatta tetap menjadi dua arah. Mengingat, dampak kemacetan yang akan ditimbulkannya bila diubah.

“Macetnya parah apabila dipaksakan satu arah,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Engkos Zarkasyi kepada wartawan ketika ditemui di lokasi penertiban di Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Selasa (15/3).

Untuk menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi di sana, pihaknya sudah mengajukan usul perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti dibuatkannya garis kejut, marka jalan hingga penambahan penerangan jalan umum (PJU).

“Kita juga usulkan agar dipasangkan barrier pembatas jalan,” jelas mantan Camat Periuk dan Pinang ini.

Pihaknya juga telah berkirim surat terkait sikap Pemkot Tangerang mengenai jalur ini kepada pihak PT Angkasa Pura. “Kalau dilihat dari rambu-rambu yang ada, sebetulnya di sana kendaraan hanya boleh melintas dengan kecepatan maksimal 40 Km/jam,” jelasnya.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah tidak lama lagi KA bandara akan segera beroperasi, sehingga otomatis jalur yang dimaksud pastilah akan ditutup. “Kalau sudah ada KA bandara, jalur itu buat apa, kan pasti ditutup,” jelasnya.

Sebelumnya, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, kemacetan di sekitar jalur Perimeter Bandara Soekarno-Hatta harus dicarikan solusi bersama, bukan justru dengan saling menyalahkan.

Baik PT Angkasa Pura II, Kepolisian dan Pemerintah Kota Tangerang harus dapat duduk bersama memberikan saran dan masukan solutif terhadap masalah ini. “Inikan kalau kita main salah-salahan ya enggak bakalan ketemu solusinya,” ujarnya.

Arief mengatakan, beberapa waktu lalu Pemkot Tangerang berkirim surat ke pengelola bandara terkait dengan rencana pemberlakuan satu arah di jalan perimeter yang menuju bandara.

“Kita ingin sebelum dilakukan satu arah pihak pengelola bisa menyediakan dulu sarana penunjangnya, sehingga masyarakat yang melewati juga bisa nyaman dan tidak merasa dirugikan. Bukan berarti kita menolak,” terangnya.

Ditambahkannya, baik Pemkot Tangerang maupun AP II, Polisi sama-sama ingin memberi pelayanan kepada masyarakat, ingin memberi solusi. “Yang ada aja belum beres, itukan yang di Rawa Bokor masih macet aja akibat penutupan M1,” terangnya.

Selain itu, kata Arief, Pemkot pernah menawarkan solusi bersama agar akses bandara nyaman dan jalan penghubung yang di Kota Tangerang tidak macet. Tapi sayangnya hal itu tidak terlaksana.(made/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.