Kandidat Harus Siap Kalah

SERPONG,SNOL—Kota Tangerang Selatan menjadi sorotan para petinggi negeri dalam pilkada serentak hari ini, 9 Desember 2015. Pilkada di kota termuda di Banten itu dianggap rawan persoalan hingga Menkopolhukam Luhut Pandjaitan akan melakukan pemantauan langsung. Para kontestan dalam pesta demokrasi lima tahunan itu pun diminta untuk siap menerima kekalahan.Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak mengatakan pilkada Tangsel sebenarnya masih dalam koridor normal. Apabila ada kekhawatiran timbul persoalan, itu lebih disebabkan keinginan untuk mengantisipasi permasalahan. Menurut Zaki, unsur yang bisa menyebabkan kerusuhan akibat pilkada tidak banyak. Apalagi, masyarakat Tangsel sudah memiliki kedewasaan dalam berpolitik sehingga tidak akan terpancing melakukan keributan. Ditambah lagi, inkumben tidak menggunakan cara-cara kasar dalam usahanya memenangi pilkada.

“Apabila masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik. Maka saya mempertanyakan sikap kontestan yang maju, mau dewasa atau tidak? Jadi setiap kontestan harus bisa menghormati yang menang dan terima kekalahan. Masyarakatnya kan sudah dewasa,” ujar Zaki seraya memprediksi partisipasi pemilih dalam pilkada akan meningkat karena dilaksanakan pada hari libur nasional.

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tangerang Selatan memastikan pemilihan kepala daerah wali kota dan wakilnya pada Rabu (9/12) akan berjalan aman. Ketua KPU Tangerang Selatan Mohamad Subhan mengatakan, hingga saat ini tidak ada tempat pemungutan suara (TPS) yang terindikasi berpotensi ricuh.

“Semua aman,” kata Subhan, Selasa (8/12). Pemungutan suara pilkada Tangsel akan digelar di 2.245 TPS. Dari tiga pasang calon hanya para calon wali kota saja yang akan mencoblos di domisilinya masing-masing. Seluruh calon wakil wali kota bukan warga Tangsel.

Calon walikota nomor urut 1 Ikhsan Modjo akan mencoblos di TPS 27 Kelurahan Rawa Buntu Kecamatan Serpong atau tepatnya di Perumahan De Latinos. Calon walikota Arsid nomor urut 2 akan mencoblos di TPS dekat kediamannya di Benda Baru Kecamatan Pamulang.

Dan, calon walikota incumbent dari nomor tiga, Airin Rachmi Diany akan mencoblos di TPS 17. Tepatnya di dalam cluster Sutera Nerada-Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara.

Sedangkan untuk para calon wakil walikotanya tidak memiliki hak mencoblos lantaran bukan warga Tangsel. Seperti Li Claudia Candra ber-KTP Kabupaten Tangerang, Elvier dari Jakarta Selatan, dan Benyamin Davnie warga Kota Tangerang. Diperkirakan para calon walikota Airin, Arsid, dan Ikhsan Modjo akan mencoblos secara berurutan waktunya. Airin pada pukul 7 pagi, Arsid pukul 8 pagi, sedangkan Ikhsan pada pukul 9 pagi.

Sementara, soal perhitungan atau rekapitulasi suara, KPU yakin bisa selesai dalam waktu kurang dari lima hari. “Lazimnya lima hari, tapi untuk pilkada kali ini kami yakin bisa selesai dalam waktu tiga hari. Kami kejar dari pagi sampai malam,” ujarnya.

Seluruh kotak suara akan dikumpulkan dari TPS menuju kelurahan lalu ke Panitia Pemilih Kecamatan (PPK). Di tingkat kecamatan inilah seluruh surat suara di Kota Tangsel akan dihitung, setelah dari sini baru beranjak ke pusat.

Subhan menyebutkan proses penghitungan surat suara akan dimulai pada 10 Desember atau sehari setelah pencoblosan dilakukan. Surat suara berasal dari 2.245 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh kecamatan. “Semoga tidak sampai tanggal 15 penghitungan sudah selesai,” ujarnya.

Ketua Panwasda Tangsel Taufiq MZ mengatakan sebanyak 2.300 anggota pengawas sudah turun dan patroli di lapangan. Mulai dengan melakukan pencabutan alat peraga kampanye (APK) hingga memantau pergerakan tim sukses dan juga pasangan calon (paslon)-nya.

Taufiq pun mengaku tetap fokus pada pekerjaannya dalam mengawasi, meskipun beberapa isu mencoba untuk mengecohnya. “Jadi banyak isu yang berkembang. Seperti adanya dugaan money politic di beberapa setempat, isunya dihembuskan berbarengan. Tapi pada saat dicek malah tidak ada,” paparnya.

Polres Tangerang Selatan mengidentifikasi ada 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan di Tangsel. Sepuluh TPS tersebut tersebar di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Pondok Aren.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, 10 titik rawan tersebut merupakan klasifikasi potensi kerawanan yang telah dipetakan kepolisian selama masa kampanye berlangsung. Sepuluh TPS tersebut tersebar di lima TPS di Pamulang dan lima TPS lainnya di Pondok Aren. Seluruh TPS bermasalah kebetulan lebih dekat dengan rumah calon walikota dan Wakil Walikota.

Dia juga mengatakan, dalam pengamanan TPS yang rawan tersebut, Polres Tangsel akan menerjunkan dua orang anggota polisi untuk di satu TPS yang masuk kategori rawan tersebut.

“Akan ada juga nantinya unit mobile yang berkeliling sesuai dengan wilayahnya,” tuturnya. Ayi selanjutnya merinci jumlah personel yang akan diterjunkan untuk pengawalan pilkada. “Ada 941 personel untuk mengamankan 2.245 TPS. 54 Perwira Kendali untuk setiap kelurahan, 7 Perwira kendali untuk setiap kecamatan, 6 Satuan Kompi pasukan dari Polda Metro Jaya, dan 3 pleton dari Polres Jaksel dan Polresta Tangerang,” ungkap Ayi.

Untuk pengamanan, pilkada Kota Tangsel, Kodim 0506 Tangerang menyiapkan 305 personelnya. Pasukan tersebut disiapkan untuk membackup kekuatan polisi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Seluruh personil TNI yang disiapkan untuk pengamanan Pilkada Tangsel semuanya berasal dari Jajaran Kodim 0506/Tangerang,” jelas Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf. Archiruddin kepada Satelit News, Selasa, (8/12).

Archiruddin menjelaskan, untuk Pilkada Tangsel ini nantinya pasukan tersebut tidak akan disebar diseluruh TPS tetapi akan ditempatkan di titik–titik yang dianggap rawan saja. (uis/pramita/hendra/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.