Warga Dua Desa Bakal Tergusur Perluasan Kawasan Industri
SERANG,SNOL—Warga Desa Gerogol Indah dan Sambi Ronyok Kecamatan Anyer Kabupaten Serang resah dengan adanya perluasan kawasan industri oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) seluas satu hektar lebih. Proyek itu diduga akan mengancam lahan milik masyarakatv sekitar.Salah seorang warga, Muhamad Yusuf mengatakan, pihak perusahaan hingga kini belum mensosialisasikan rencana perluasan kawasan industri itu kepada masyarakat. Ironisnya, pihak perusahaan justru malah mendahulukan pematokan lahan.
“Maysarakat itu minta dari pihak perusahaan ada sosialisasi terlebih dahulu, hargailah kami sebagai masyarakat. Sampai saat ini kami masih kebingungan, lahan ini mau dibangun apa. Kami resah melihat perusahaan main ukur-ukur saja, karena tanah yang diukur ini masih tumpang tindih kepimilikannya,” kata Yusuf, Rabu (18/11).
Sebelum dilakukan pematokan lahan oleh PT KIEC, pihaknya sudah meminta mediasi dan sosialisasi. Bahkan pihak desa pun sudah menyiapkan kantor untuk sosialisasi kepada masyarakat, tetapi pihak perusahaan seolah tidak peduli.
“Patoknya ada satu yang kami cabut. Ini mah hanya intermezzo saja, karena patok ini ada yang dipasang di samping rumah milik warga dan warga,” katanya.
Berdasarkan informasi secara rinci lahan yang sudah dibebaskan untuk PT KIEC ini meliputi, di Desa Gerogol Indah seluas 45 hektar dan Kosambi Ronyok seluas 100 hektar.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanaman Modal pada BPTPM Kabupaten Serang, Hanafi mengatakan, izin perpanjangan lokasi PT KIEC sejauh ini sudah memenuhi ketentuan. Oleh karena itu, Pemda akan segera memberikan permohonan izin lokasi ini terhadap PT KIEC dalam rangka perolehan lahan untuk penanaman modal.
“Akhir bulan ini izinnya keluar, kalau ada penolakan di masyarakat itu dinamika karena kalau sudah berdasarkan kajian seperti BPTPM sudah mengelurakan, Dishubkominfo sudah mengeluarkan dan Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan sudah oke maka tidak ada masalah,” jelasnya.
Terpisah, Direktur PT KIEC, Tb Doni Sidamukti mengaku pihaknya sudah melakukan soilisasi. Bahkan pematokannya pun sudah berdasarkan norma-norma dan etika. “Tapi untuk memastikan dulu kita akan cek dulu, karena kita juga kan punya tim, masa saya sebagai direktur harus ngurus masalah sosialisasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana/jarkasih)