Armada Sedikit Sebabkan Terjadi Penumpukan Sampah

PANDEGLANG,SNOL– Banyaknya sampah yang menumpuk dan dibuang sembarangan oleh masyarakat membuat beban kerja Dinas Cipta Karya Pertamanan dan Kebersihan (DCKPK) Kabupaten Pandeglang semakin berat. Hal itu disebabkan, kendaraan operasional yang ada tidak bisa menunjang untuk memaksimalkan pengangkutan sampah.Kepala DCKPK Kabupaten Pandeglang, Anwari Husnira, mengaku saat ini pihaknya baru memiliki 27 unit armada kebersihan. Dari jumlah itu ada yang sudah hancur sekitar 10 unit. Kalau mengacu kepada luas wilayah Pandeglang, armada segitu sangat tidak cukup. Pihaknya juga sudah mengupayakan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2015 untuk menambah 1 unit armada angkutan sampah.

“Kami benar-benar keterbatasan armada dan personil. Makanya, kami kesulitan untuk melakukan pengangkutan sampah. Sedangkan Pandeglang sangat luas, yaitu 35 Kecamatan dan 339 desa dan kelurahan. Kami juga akan menambah satu unit armada lagi. Secara aturan Negara dan Agama, kami sangat mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Anwari, Senin (2/11).

Anwari menambahkan, dalam kesulitannya mengatasi sampah yang banyak dibuang warga secara sembarangan, kedepan pihaknya berupaya merencanakan agar sampah bisa teratasi dan terkelola dengan baik. Salah satu upayanya yakni dengan menggandeng pihak ketiga (swasta). “Saat ini, kita lihat banyak warga yang membuang sampah sembarang, seperti di pinggir jalan dan sungai. Kenapa tidak, kalau ada yang mau mengelola, nanti dipihak ketigakan. Tetapi tentunya harus ada pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tambahnya.

Di Kabupaten Pandeglang banyak sekali daerah yang memiliki penyumbang sampah terbesar, seperti di Pasar Pandeglang, Menes, Labuan, dan Panimbang. Sehingga, itu menjadi perhatian khusus dalam menanganinya. “Selain sampah rumah tangga, di wilayah kita juga banyak kantong-kantong sampah yang besar. Itu menjadi prioritas kami,” ujarnya.

Sekretaris Komisi III DPRD Pandeglang Muhlas Halim mengatakan, pihaknya juga akan mendorong agar DCPK bisa menambah kembali mobil untuk mengangkut sampah-sampah liar itu. Pihaknya juga menyambut baik dengan adanya rencana akan menggandeng pihak ketiga. “Kami pasti mendorong penambahan mobil dan menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan sampah,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya, mengakibatkan penumpukan sampah dimana-mana, termasuk dipinggir jalan dan bantaran aliran sungai. Terlihat seperti di Jalan Raya Pandeglang – Labuan, tepatnya di jembatan Kampung Simpang Tiga Mengger, Desa Medalsari Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang.

Sampah itu juga, sudah puluhan tahun dibiarkan dan tidak pernah ada yang membersihkan atau diangkut ke Tempat Penbuangan Sampah Akhir (TPSA). Selain mengganggu Keindahan, Keamanan dan Ketertiban (K3). Tumpukan sampah itu juga mengancam munculnya bibit dan musibah longsor atau banjir di wilayah sekitar.(nipal/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.