Ratusan Kades Ditatar 4 Pilar Kebangsaan

PANDEGLANG,SNOL– Sebanyak 300 lebih Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Pandeglang, yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). Memenuhi aula sebuah Rumah Makan (RM) di wilayah Kelurahan Pandeglang Kecamatan Pandeglang.Mereka mendapatkan pelatihan dan pemahaman, tentang 4 pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang disampaikan oleh anggota MPR RI Dimyati Natakusumah dan Irgan Chairul Mahfiz.

Dimyati menuturkan, para Kades harus menjadi tonggak pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian lebih bagi aparatur desa salah satunya, dengan memberikan bantuan dana desa sekitar Rp 600 juta – Rp 700 juta pertahun. “Bantuan itu berhatap, InsyaAllah sampai tahun 2019 mencapai Rp 1 miliar. Kami berharap, bantuan dana itu digunakan semaksimal mungkin untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” kata Dimyati, Senin (19/10).

Aparat desa juga harus berwawasan dan berintelektual tinggi supaya bisa berbuat dan memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya, sehingga pembangunan desa bisa bersinergi dengan kecamatan dan kabupaten. Amanat Kades cukup berat, bukan hanya menciptakan kondusifitas di desa tapi bagaimana SDM dan SDA nya diberdayakan maksimal.

Irgan Chairul Mahfiz menambahkan, Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara, mulai dari Sila pertama sampai sila kelima. Begitula UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Artinya, pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi penting. “Pancasila jangan hanya dihafal, tapi harus diamalkan,” tandasnya.

Menurutnya, Negara sangat menjamin kebhinekaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi, kebhinekaan itu bukan untuk perpecahan melainkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tercipta kehidupan yang rukun dan saling menghargai sesame ummat beragama.

Ketua Apdesi Pandeglang Adi Bintang menyatakan, keberadaan Apdesi diharapkan menjadi sarana dan wahana para Kades. Selain untuk menjalin silaturahmi, juga menjadi wadah perkumpulan, untuk sama-sama membangun desa yang mandiri dan bersinergi dengan pemerintah.

“Memajukan desa menjadi kewajiban kita, mensejahterakan masyarakat juga dambaan kita. Desa maju, masyarakat sejahtera,” imbuhnya. (mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.