Dinyatakan Darurat, Lima Kecamatan Dapat Pompa Gratis

SERANG,SNOL— Sebanyak lima Kecamatan di Kabupaten Serang, yakni Tirtayasa, Carenang, Cikande, Cinangka dan Binuang, mendapat bantuan pompanisasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten. Kondisi di lima wilayah itu kini dinyatakan sebagai daerah tanggap darurat kekeringan.Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Banten, Uus Kuswoyo mengatakan, kekeringan yang melanda Provinsi Banten kian memprihatinkan. Tidak terkecuali di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Serang. “Dari 1 sampai 30 September, tujuh Kabupaten/Kota dari delapan Kabupaten/Kota kita nyatakan tanggap darurat kekeringan, yakni Kabupaten Lebak, Pendeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Wilayah itu perlu segera mendapatkan penanganan khusus. Sedangkan untuk Kota Cilegon masih dapat diatasi oleh PDAM setempat,” ujarnya, Minggu (26/9).

Status tanggap darurat untuk wilayah yang terkena kekeringan tersebut dinyatakan dari 1 sampai 30 September. Kemudian jika berkelanjutan maka statusnya akan meningkat menjadi status siaga yang ditetapkan dari September hingga 20 Oktober yang disesukan dengan kondisi dilapangan.

Pada September ini pihaknya tengah meluncurkan bantuan pompanisasi yang disesuaikan dengan status kekaringan. Seperti halnya bantuan pompanisasi sebanyak lima unit untuk lima kecamatan di Kabupaten Serang.  “Proses penyaluran bantuan pompa ini kita lakukan secepat mungkin. Tenggat waktunya satu bulan ini harus selesai, sesuai dengan status darurat kekeringannya,” kata Uus.

Namun demikian, pemberian bantuan Pompanisasi memiliki syarat tertentu. Dimana wilayah yang menerima bantuan ini harus memiliki lahan yang sudah dihibahkan untuk lokasi yang akan dijadikan tempat pengeboran air dan pemasangan tower penampung air. “Penerima bantuan ini harus punya lahan yang sudah dihibahkan, karena nantinya kita akan lakukan pengeboran air,” katanya.

Selain itu, dalam pelaksnaannya nanti ia juga mengaku akan melakukan uji kelayakan air. Hal itu untuk memastikan kadar air yang dihasilkan berbahaya atau tidak. “Maksimum sumur pompa yang kita bor ini 100 meter harus layak konsumsi. Tapi kalau memang tidak layak berarti kita menggali lagi dilahan lain. Syukur-syukur dibawah 100 meter atau 60 meter airnya bagus,” harapnya.

Jika melebihi kedalaman 100 meter, pihaknya tidak memiliki anggaran pengeboran. Seperti halnya di Kecamatan Pontang, meskipun sangat membutuhkan air tetapi pihaknya tidak dapat memberikan bantuan pompanisasi lantaran air yang dihasilkan cukup tawas dan harus dalam. “Pontang itu kan harus diatas 100 meter, selain itu harus ada kajian dari Distamben, jadi kita cukup kesulitan,” ujarnya.

Diakui Uus, dengan adanya bantuan pompanisasi ini pihaknya dan masyarakat tentunya sangat terbantu. Sebab, dengan keterbatasan armada kendaran tentunya tidak dapat mengcover semua permintaan. “Satu pompa air ini kan mampu membantu 77 Kepala Keluarga atau setara satu tangki air, jadi cukup membantu, karena selama ini kita dua hari sekali mengirim air bersih untuk masyarakat. Sedangkan armada kita sangat terbatas, hanya ada sekitar 30 unit. Itu juga sebagian kendaraan meminjam dari SDAP,” tuturnya.

Kepala Bidang Pencegahan pada BPBD Kabupaten Serang, Adhaw mengatakan, kondisi kekeringan diwilyahnya semakin meluas. Pasalnya hampir semua Kecamatan atau 29 Kecamatan di Kabupaten Serang banyak meminta bantuan air bersih.”Hampir semua wilayah kondisinya memprihatinkan, apalagi yang paling yang sering itu Kecamatan Cikande, Binuang, Carenang dan Waringin kurung,” imbuhnya. (sidik/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.