14 Jamaah Haji Banten Wafat
TANGERANG,SNOL—Jamaah Haji Indonesia dipulangkan secara bergiliran mulai hari ini, (28/9). Sebanyak 14 jamaah haji Banten tutup usia selama pelaksanaan ibadah rukun Islam ke lima tahun 2015. Sementara terkait tragedi Mina, jumlah korban dari Indonesia bertambah menjadi 34 orang.Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Banten, Agus Salim mengatakan kloter pertama jamaah haji Indonesia akan tiba di tanah air pada hari ini Senin (28/9). Kloter pertama berasal dari embarkasi Jakarta. Sementara untuk kepulangan rombongan jamaah haji Provinsi Banten akan tiba pertama 1 Oktober 2015.
“Dari Provinsi Banten yang akan tiba pertama pada hari Kamis depan yakni Kloter 04 asal Kabupaten Pandeglang,”kata Agus saat dihubungi Satelit News, kemarin malam. Agus mengungkapkan selama pelaksanaan haji tahun ini, sebanyak 14 orang jamaah haji asal Banten meninggal dunia di tanah suci. Seluruhnya meninggal dunia karena penyakit yang diderita.
“Data terbaru, sebanyak 14 jamaah haji Banten meninggal dunia karena sakit selama pelaksanaan haji. Seluruhnya sudah dimakamkan. Hingga tadi malam, tidak ada jamaah haji Banten yang meninggal dunia karena tragedi Mina dan jatuhnya crane di Masjidil Haram beberapa waktu lalu,”ungkap Agus Salim, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Banten saat dihubungi tadi malam.
Sementara itu, jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia akibat berjejalan, terhimpit dan kesulitan bernapas di dekat lokasi lempar jumrah di Mina, Kamis (24/9) lalu, bertambah. Hingga kemarin, sebanyak 34 jamaah haji Indonesia dinyatakan meninggal dunia sementara 112 lainnya belum ditemukan.
Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat dalam jumpa pers, Minggu (27/9) mengungkapkan pihaknya terus bekerja mencari informasi pasca dengan menyisir rumah sakit Arab Saudi. Mereka juga mengidentifikasi jenazah para korban yang ada di tempat pemulasaraan Al Mu’ashim, Makkah. Berdasarkan penyisiran tersebut, diketahui jumlah jamaah haji yang meninggal dunia bertambah.
“Jamaah haji yang wafat pada rilis kami sebelumnya adalah sebanyak 14 orang, saat ini bertambah 19 orang sehingga keseluruhan 34 orang. Sementara, jumlah korban cedera dan tengah dirawat di rumah sakit Arab Saudi masih sama dengan informasi kami sebelumnya, yaitu sebanyak enam (6) orang,” ungkap Arsyad, kemarin.
Menurutnya, jenazah korban-korban itu akan dimakamkan di Permakaman Umum Sharaya, Makkah usai pengurusan administrasi oleh masing-masing maktab. “Saat ini kami telah mengajukan surat pemakaman mereka ke Muassasah Asia Tenggara melalui maktab,” ujar Arsyad melalui siaran pers kepada Indopos (Jawa Pos Group), Minggu (27/9).
Rencananya, jenazah tersebut akan segera dimakamkan setelah proses identifikasi dan pengurusan administrasi oleh maktab selesai. “Tim kami sebenarnya dari kemarin sudah mengidentifikasi kelima jenazah tersebut, namun karena belum ditemukan file dan data pendukung, maka belum berani kami umumkan,” imbuh Arsyad.
Sementara itu, Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia Slamet Effendy Yusuf mengungkapkan sebanyak 113 orang dari 225 jemaah haji Indonesia yang dikabarkan hilang sudah kembali ke maktab atau pemondokan masing-masing. Menurut dia, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekah melaporkan masih terdapat 112 jemaah yang belum jelas nasib dan posisinya pasca-tragedi Mina pada Kamis kemarin.
Mereka yang masih dalam pencarian setelah tragedi Mina itu antara lain 64 orang dari Kloter JKS 61 (Jakarta), 16 orang dari Kloter SUB 48 (Surabaya), 14 orang dari Kloter BTH 14 (Batam), 11 orang dari kloter SOC 62 (Solo) dan 7 orang dari kloter UPG 10 (Ujungpandang).
Slamet mengapresiasi upaya PPIH Daerah Kerja Mekah yang terus memperbarui informasi soal jemaah haji Indonesia pasca-insiden Mina, yang semula dikabarkan 225 orang di antaranya belum kembali ke maktab.
“Melalui kontak kami dengan Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat, sebanyak 113 jemaah ditemukan sudah berada dan kembali ke tenda dan maktab masing-masing,” kata Slamet Effendy Yusuf seperti dilansir tempo.co, Minggu (27/9). Slamet mengatakan KPHI telah meminta agar Daker Mekah mengerahkan petugasnya untuk mencari jemaah hilang, yang jumlahnya cukup besar.
“Alhamdulillah, sampai tengah malam tadi, petugas terus menyisir jemaah yang hilang ini dengan mendatangi ketua rombongan, regu, kloter, rumah-rumah sakit, sampai tempat pemulasaran jenazah,” tuturnya.
Menurut Slamet, 112 anggota jemaah haji yang masih hilang itu merupakan persoalan serius bila dipandang dari sisi perlindungan jemaah yang menjadi bagian dari penyelenggaraan haji. KPHI menghargai pemerintah yang sudah mendapatkan informasi mengenai bertambahnya jenazah korban musibah Mina 2015.
“Kami hargai pemerintah yang tak kenal menyerah untuk memperoleh akses ke tempat-tempat kemungkinan jenazah itu ada,” ucapnya. Slamet mengatakan ditemukan lagi 12 korban sehingga semua menjadi 14 orang dengan identitas yang rinci adalah hasil keuletan petugas PPIH. “Kami mengapresiasi kerja keras PPIH tersebut,” ujarnya.
Adapun Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid Al Falih, seperti dikutip Arabnews, mengatakan jumlah korban meninggal akibat berdesak-desakan di Mina semakin bertambah, mencapai 769 orang. Sedangkan korban luka mencapai 934 jemaah. “Beberapa jemaah meninggal setelah dirawat di rumah sakit pasca-kejadian,” kata Al Falih, seperti dilansir Arabnews.com, Minggu, 27 September 2015.
Berbeda dengan data yang disampaikan KPIH maupun PPIH, pemerintah Arab Saudi menyatakan hanya tiga jemaah asal Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina. (uis/gatot/jpg)