Dituding Dewan, BPBD Balik Minta Maaf

SERANG,SNOL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, mendatangi ruangan komisi III DPRD setempat, Jumat (17/9). Kedatangan mereka untuk meminta maaf dan mengklarifikasi atas pernyataan salah satu anggota Damkar, yakni Budiono yang menuding bahwa sekretaris Komisi III Purbo Asmoro berasumsi negatif.

Sekretaris BPBD Kabupaten Serang Sarjudin mengatakan, kedatangan dirinya di komisi III untuk menyampaikan permohonan maaf kepada salah satu anggota dewan dari komisi tersebut. “Maksud tujuan kami kesini untuk meminta maaf kepada pak Purbo atas miskomunikasi yang dibangun oleh anggota kami, sekaligus meng-clear-kan persoalan yang sebenaranya,” ujarnya.

Selama ini pihaknya tidak mempersoalkan dengan pertanyaan yang diberikan oleh Sekretaris Komisi III kepada pihak BPBD terkait aktivitas petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Jumat (11/9) lalu yang menyiram bunga didepan Jalan Sudirman, Kota Serang. “Kami atas nama lembaga tidak bermaksud menyalahkan siapapun, dan kami meminta maaf  atas pernyataan anggota kami Budiono. Kepada anggota dewan, mohon dimaklum atas kejadian tersebut karena anggota sedang emosional,” tuturnya.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Serang, Imron Ruhyadi menambahkan, terkait kedatangan anggotanya pada Selasa (15/9) yang lalu ke gedung DPRD atau Sekda bukanlah aksi demo, melainkan hanya ingin audiensi dengan anggota dewan dan Sekda. “Awalnya masalah tersebut beredar diinternal kami sehingga terjadi salah komunikasi. Semoga dengan kejadian tersebut BPBD bisa bekerja lebih baik lagi dan masalah yang pernah terjadi menjadi pelajaran,” ujar Imron.

Sekretaris Komisis III DPRD Kabupaten Serang, Purbo Asmoro mengaku sikap yang ditunjukan anggota Damkar dinilai mencemrkan nama baiknya, sehingga masyarakat umum menilai bahwa yang ada dikepala anggota dewan hanya persoalan duit.

“Pada tanggal 14 yang lalu ada rapat komisi, kita tidak hanya membahas BPBD saja tetapi semua Dinas kita bahas terkait retribusi, sudah tercapai apa belum. Kalau sudah berapa, kalau belum kenapa, bukan hanya membahas BPBD saja. Selain itu kita kebetulan pada Jumat sore lalu saya melihat mobil Damkar menyiram bunga di deket rel kereta api dekat Hotel Le Dian, maka saya mempertanyakan hal tersebut kepada pihak BPBD. Setelah mendapat keterangan saya merasa semuanya sudah selesai, karena hak kami mempertanyakan hal tersebut dan di lokasi saya tidak ngomong apa-apa,” ungkapnya.

Ia mengaku, atas persoalan ini pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan dewan, karena menurutnya wibawa lembaga dewan sudah tidak dihargai lagi. “Saya dengan pihak BPBD sudah selesai, tetapi secara kelembagaan kami serahkan kepada dewan untuk memberikan keterangan kepada khalayak umum karena hal ini menyangkut wibawa dewan. Walaupun memberikan maaf lebih sulit dari meminta maaf, kami tetap akan memaafkan pak Budiono,” imbuhnya.

Sementara itu, Budiono mengaku khilaf saat memberikan pernyataan kepada media sehingga tidak bisa mengontrol diri. “Saat kami wawancara, banyak suara yang masuk sehingga ucapan saya tidak terkontrol. Jadi saya mohon maaf kepada pak Purbo,” tuturnya. (sidik/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.