Korban Gusuran Kaya Mendadak
Ganti Rugi Proyek Rel Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta
TANGERANG,SNOL Sebanyak 18 pemilik lahan ‘korban gusuran’ proyek rel kereta Bandara Soekarno-Hatta di Kelurahan Tanah Tinggi dan Kelurahan Poris Plawad Kota Tangerang kaya mendadak. Mereka menerima ganti rugi total Rp 14,7 miliar, Jumat (4/9). Sebagian akan digunakan untuk membeli rumah mewah dan naik haji.
Proses penyerahan ganti rugi proyek lahan Bandara Soekarno-Hatta tahap pertama berlangsung di Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tangerang. Sebanyak 18 pemilik lahan, terdiri dari pemilik 8 bidang di Kelurahan Tanah Tinggi dan 10 bidang di Kelurahan Poris Plawad, sudah hadir sejak pukul 09.00 wib.
Mereka tampak didampingi oleh anggota keluarga yang lain seperti anak-anaknya. Dari raut wajahnya, warga tampak sumringah dan bahagia karena sudah mendapat kepastian pembayaran ganti kerugian yang selama ini diharapkan.
Seperti yang dialami oleh Yuyun Mariuna (48). Pemilik lahan seluas 297 meter persegi di Kelurahan Tanah Tinggi itu mendapatkan ganti rugi paling besar dengan total uang yang diserahkan Badan Pertanahan Nasional dan PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp 2,4 miliar. Yuyun mengaku akan pindah ke Serang pascapenggusuran.
“Itu tanah orang tua saya. Saya dan keluarga memutuskan pindah ke Serang, Banten,”ungkap Yuyun dengan wajah gembira.
Ekspresi gembira juga diperlihatkan Muktar (57) yang juga mendapatkan ganti rugi cukup fantastis. Tanah dan bangunan seluas 275 meter persegi berupa kontrakan 10 pintu dihargai Rp 1,5 miliar. “Uangnya mau saya pakai buat usaha lagi,”katanya.
Djubahari, warga RT 04/09 Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Tangerang mengaku senang telah mendapatkan ganti keru-gian atas tanahnya yang terkena proyek gusuran rel Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.
“Saya mendapat ganti kerugian sebesar Rp1,6 miliar lebih. Kalau ditanya perasaan, yang pasti saya senang dan bahagia,” kata Djubari seusai melakukan pencairan untuk transfer ke buku rekeningnya.
Selain mendapat ganti kerugian, Djubari juga merasa bersyukur karena anaknya akan dipekerjakan sebagai karyawan di PT KAI. Saat ini anaknya bekerja sebagai staf administrasi di salah satu kampus swasta di Tangerang.
“Rencananya saya akan pindah ke Perumahan Banjar Wijaya. Kemarin sudah cari-cari rumah di sana. Harganya sekitar 2 miliar rupiah,” tuturnya.
Ardi, warga Kelurahan RT 01/06 Kelurahan Poris Plawad Kecamatan Cipondoh mengungkapkan pembayaran ganti kerugian ini sesuai sehingga dirinya bisa mencari rumah pengganti.
“Luas tanah dan bangunan saya 50 meter dan diganti Rp.313.000.000. Saya senang kok, yang penting bisa terbeli rumah lagi. Rumah saya juga jelek, dengan ganti kerugian ini mudah-mudahan dapat yang bagus,” ujar pria yang sudah lima tahun menganggur itu.
Kepala BPN Kota Tangerang, Himsar mengatakan pengadaan tanah Bandara Soekarno-Hatta ini untuk kepentingan umum. Diharapkan berjalannya pembangunan rel kereta api dapat menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.
“Kegiatan ini sesuai arahan Menteri ATR/Kepala BPN Fery Mursidan Baldan. BPN Kota Tangerang diminta dapat melaksanakan percepatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Saya selaku Kepala Kantor Pertanahan Kota Tangerang berusaha untuk memenuhi harapan kita semua agar penyediaan tanah untuk kepentingan umum berjalan lancar,”kata Himsar di kantornya, kemarin.
Himsar menambahkan pihaknya bersama PT KAI memulai proses pembayaran ganti kerugian untuk 18 bidang tanah masyarakat dari dua kelurahan senilai 14.773.777.000. Ganti kerugian ini langsung ditransfer ke rekening masing-masing pemilik lahan.
“Uangnya langsung ditransfer ke buku rekening. Ada empat bank yang bekerjasama untuk pembayaran ini yakni BRI, Mandiri, BNI dan BCA,” katanya.
Himsar menjelaskan sampai dengan saat ini sebanyak 40 persen atau 322 bidang sudah mengajukan permohonan untuk dibayarkan nilai ganti kerugiannya. Pelaksanaan ganti kerugian akan dilaksanakan secara bertahap yaitu tergantung kelengkapan dokumen yang diperlukan.
“Hari ini kita mulai bagi yang sudah lengkap persyaratannya. Warga juga bukan hanya mendapat ganti kerugian tapi juga mendapat kesempatan keluarganya untuk bekerja di PT KAI. Satu bidang akan mendapat jatah satu orang,” tuturnya.
Himsar menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat pemilik tanah yang bersedia menerima ganti kerugian demi mensukseskan program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Eksekutif Vice President (EPV) Pengembangan Kereta Api Indonesia, Roschid menjelaskan Pemerintah melalui Perpres nomor 83 tahun 2011 telah menugaskan PT KeretaApi Indonesia untuk melaksanakan pembangunan jalur kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta.
Tujuannya untuk meningkatan pelayanan moda transportasi kereta api khususnya untuk melayani angkutan penumpang dari Jakarta ke Bandar Udara Soekarno-Hatta melalui Kota Tangerang.
“Kereta api Bandara Soekarno-Hatta berangkat dari stasiun Manggarai menuju stasiun Bandara Soekarno-Hatta sepanjang +/- 36,3 km dengan melewati dan berhenti di stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri dan Stasiun BatuCeper (Kota Tangerang). Waktu tempuh diperkirakan +/- 50 menit. Dari panjang trak +/- 36,3 km, sepanjang 24 km merupakan track existing (double track) dan sisanya sepanjang 12,3 km merupakan jalur baru dan untuk pembangunannya diperlukan pengadaan tanah,” paparnya
Roschid mengungkapkan, dasar pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalur baru kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta adalah menggunakan UU No. 2 tahun 2012. Proses pengadaan tanah ini sesuai dengan undang-undang tersebut adalah melalui empat tahapan yaitu Tahap Perencanaan, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan TahapPenyerahan.
“Jumlah bidang yang diperlukan untuk pembangunan jalur kereta api bandara Soekarno-Hatta ini adalah 815 bidang seluas +/- 36 ha meliputi lima kecamatan dan 8 kelurahan,”ungkapnya. (uis/gatot/satelitnews)