Rumah Udah Direhab, Kini Mengeluh Biaya Sekolah Sang Cucu
SERANG,SNOL—Perasaan bahagia tengah menyelimuti pasangan suami istri Rohibi dan Siti Rohamanah. Rumahnya yang berlokasi di warga Kampung Giripada, Rt 002/003, Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, kini sudah bagus setelah direhab oleh pemerintah. Namun perasaan berbeda dialami anak tertua mereka, yakni Lina dan Samsuri. Mereka mengeluh lantaran tak bisa membiayai ketiga anaknya yang sedang sekolah.Lina dan Samsuri memiliki empat orang anak hasil pernikahannya. Antara lain Santiani Safira kini duduk di kelas satu SMP, Ina Safitri kelas II SMP dan Suhendi Kelas empat SD. Sedangkan Ahmad Rifaldi anak terakihrnya masih balita.
Lina mengaku kini tengah kebingungan membiayai ketiga anaknya yang sedang sekolah. Pasalnya, akibat tak ada biaya, mereka terpaksa menunggak iuran sekolah. Bahkan hampir setiap hari anak-anaknya tersebut tidak pernah membawa uang jajan. ”Jangankan buat biaya sekolah, buat biaya sehari-hari saja susah. Anak-anak jadi ga pernah bawa uang jajan ke sekolah,” kata Lina saat ditemui di kediamannya, Senin (31/8).
Ia mengaku selama ini dirinya selalu menunggak iuran sekolah. Sehingga tak jarang, buku rapor milik anaknya kerap ditahan oleh pihak sekolah. ”Dulu pas masukin anak yang paling besar masuk ke SMP uang pendaftarannya kan Rp1,2 juta, tapi karena tidak ada uang saya belum bayar Rp900 ribu dan uang SPP Rp30 ribu perbulan selama empat bulan belum bayar,” ujarnya.
Bebannya kini semakin bertambah sejak anak nomor dua Santiani Safira masuk SMP meski sebelumnya dibantu oleh mantan Wakil Bupati Serang Tatu Chasanah. ”Dulu dimasukin sama bu Tatu, tapi belom jelas apakah sampe lulus atau cuma pendaftaran saja. Sama bu Tatu itu dikasih perlengkapan sekolah. Sekarang saya bingung biaya anak-anak untuk sekolah banyak yang harus dibayar seperti LKS dan SPP,” keluhnya.
Samsuri mengaku sangat kesulitan mencari pekerejaan. ”Sekarang mah tidak ada yang ngajak kerja bangunan lagi, ya paling mulung rongsokan tapi itu juga kurang cukup karena uangnya paling dapat Rp35 ribu,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya Rohibi dan Siti Rohamanah hidup satu rumah digubuk reot bersama 18 orang anak dan cucunya. (sidik/mardiana/jarkasih)