Erwan: Ulama Jangan Terjebak Politik Praktis
PANDEGLANG,SNOL Gong pesta demokrasi Pilkada Pandeglang, dimulai. Di momentum tahun politik ini, ulama dan umaro diharapkan tidak terlibat langsung dalam politik praktis. Terlebih menjadi pendukung atau terlibat langsung memenangkan salah satu pasangan calon (Paslon), sehingga akan mencederai netralitas serta mencoreng nama baik ulama itu sendiri.
“Para ulama dan umaro jangan sampai terjebak dalam politik praktis. Ulama dan umaro sebagai pemimpin umat, bukan sebagai pemimpin golongan atau pemimpin politik. Kita punya hak politik yaitu mencoblos calon pemimpin pilihan nurani tapi jangan sampai menjadi Juru Kampanye (Jurkam) misalnya, atau secara pribadi mengkampanyekan salah satu pasangan calon,” imbuh Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, dalam acara pengukuhan pengurus Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Pandeglang, di Gedung Negara Pendopo Bupati, Rabu (26/8).
Ditambahkannya, ulama harus menjadi dinamisator dan stabilisator di daerah. Sebab, bagaimanapun juga ulama adalah orang pilihan dan sebagai panutan umat. Ulama juga sebagai agent of development dalam bidang keagamaan, keilmuan, kesejahteraan dan sebagai pendidik umat.
Sementara, ketua presidium FSPP Pandeglang KH Khozinul Asror mengatakan, ulama dan umaro harus bisa sinergi karena kekuatan umat ada pada mereka. “Sesuai hadist Nabi, bahwa ada dua golongan umat manusia yaitu ulama dan umaro. Apabila dua golongan tersebut rusak, maka rusaklah umat manusia secara keseluruhan,” ungkap Asror.
Ia juga berharap, pemimpin Pandeglang kedepan yang berahlakul karimah, harus amanah, tahu terhadap keinginan umat dan masyarakatnya. Hal yang lebih penting lagi, mereka tidak khianat terhadap masyarakatnya dan bisa legowo ketika pemilihan usai. “Saya berharap, Pilkada selesai semuanya harus legowo. Jangan sampai ada perselisihan yang akan berdampak pada konflik berkepanjangan di masyarakat,” imbuhnya. (mg29/mardiana/jarkasih)