Hati-hati Melintasi Jembatan Cilantis

LEBAK,SNOL– Jembatan Cilantis di Kampung/Desa/Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, nyaris ambruk dan tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Pejalan kaki dan pengendara roda dua (motor) pun, harus ekstra hati-hati saat melintas karena kayu-kayu dan seluruh bagian jembatan sudah rapuh dan reot.Jembatan itu merupakan sarana vital dan menjadi satu-satunya akses warga sekitar, khususnya warga Desa Cilograng yang hendak menuju Desa Bayah Barat Kecamatan Bayah, begitu pula sebaliknya.

Pantauan dilokasi, jembatan Cilantis berukuran sekitar 15 meter x 2 meter dibangun dengan bahan baku kayu, dan sebagiaan bambu. Badan jembatan terdiri dari kumpulan kayu kelapa yang disusun rapih. Jembatan tersebut terbentang sekitar 12 meter di atas Sungai Citeapusan.

Salah seorang warga Cilograng Kabupaten Lebak, Asep Ikbal (40) mengatakan, jembatan itu dibangun oleh Pemkab Lebak sekitar tahun 2008 silam, atas usulan dan desakan warga sekitar. Pada awalnya jembatan tersebut merupakan jembatan gantung dari bambu yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

“Sejak diperbaharui oleh Pemda, akhirnya kendaraan roda empat pun bisa dan kuat lewat. Musim hujan dan musibah banjir yang melanda tahun ini, mengakibatkan jembatan itu ambrol. Hanya diperbaiki alakadarnya oleh warga dengan bergotong-royong,” kata Asep, Minggu (23/8).

Jembatan itu juga cepat rusak lantaran sejak dibangun belum pernah direhab. Padahal laporan perbaikan jembatan yang rusak sekitar tahun 2010 lalu itu sudah dilaporkan. “Jadi sekarang jembatan itu hanya bisa dilalui pejalan kaki, kalaupun jembatan itu dilewati sepeda motor, pengendaranya harus berhati-hati,” tambahnya.

Warga lainnya, Rosad (39) menambahkan, jembatan itu harus segera dibangun sebelum ada korban atau jangan sampai menunggu ambrol. Warga sekitar sangat memerlukannya untuk mengangkut hasil hutan, hasil kebun dan pertaniannya. “Kalaupun harus diangkut ke Desa Bayah Barat dan wilayah lain di Kecamatan Bayah, harus muter rute lain yang cukup jauh (melewati beberapa Desa di Kecamatan Cilograng,red). Perbandingan jaraknya, dari Rangkasbitung ke Serang. Kalau sekiranya Jembatan Cilantis itu dibangun, paling dari sini (Desa Cilograng,red) memerlukan waktu sekitar 25 menit saa,” ujarnya.

Aparat Desa Cilograng mengaku, sudah menyampaikan permohonan perbaikan Jembatan Cilantis tersebut ke Pemkab Lebak. “Ajuannya telah kami sampaikan sejak jembatan itu rusak tahun 2010 lalu. Ya, akhirnya masyarakat berinisiatif gotong royong, yang penting jembatan itu bisa difungsikan,” tandas Kasi Pembangunan Desa Cilograng, Mahmudin.

Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga (DBM) Kabupaten Lebak, Wawan Kuswanto berjanji, akan menganggarkan perbaikan Jembatan Cilantis pada APBD Perubahan tahun 2015 mendatang. “Masyarakat sekarang bersabar aja dulu, yang penting jembatan itu masih bisa digunakan meski hanya untuk pejalan kaki,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.