41 Ribu Ekor Sapi Disiapkan Untuk Idul Adha
SERANG,SNOL– Jelang Hari Raya Idul Adha 1436 H, kebutuhan konsumsi daging diprediksi akan melonjak. Guna memastikan stok daging terpenuhi, Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten meminta agar perusahaan penggemukan sapi (Fedloter) kooperatif dalam menyajikan data terkait ketersediaan stok daging. Hal ini juga dilakukan, untuk menjaga stabilitas harga daging di pasaran.Kepala Distanak Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, Fedloter harus taat pada prosedur yang ada, sehingga ketersediaan daging menjelang hari raya Idul Adha nanti bisa terpenuhi. Dari laporan yang diterimanya, fedloter akan mempermudah upaya pemerintah dalam menjamin kebutuhan masyarakat terhadap daging. “Untuk persiapan perayaan hari raya Idul Adha yang jatuh pada bulan September mendatang. Kami menyiapkan hewan qurban sebanyak 41.177 ekor sapi, sebagai stok,” kata Eneng, Minggu (23/8).
Namun, untuk sapi yang siap dipotong, sebanyak 3563 ekor dengan 2267 untuk persiapan Idul Adha. Selain sapi, Pemprov juga menyiapkan Kerbau hidup sebanyak 9000 ekor, kambing sekitar 17 ribu ekor, dan domba sebanyak 17.443 ekor. “Dengan jumlah itu, kami pastikan kebutuhan untuk qurban masyarakat Banten tercukupi. Untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban, kami juga mendatangkan dari hewan lokal seperti Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Termasuk juga hewan dari peternak lokal di Banten,” tambahnya.
Guna mengantisipasi penyebaran hewan qurban yang tertular penyakit berbahaya, Distanak di Kabupaten/Kota diminta untuk memaksimalkan pengeceken kesehatan terhadap hewan kurban karena setiap hewan qurban yang datang dari daerah lain akan disertai surat sehat hewan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
“Harapannya tentu, setiap hewan qurban yang akan disembelih konsumen, dalam kondisi aman, sehat, dan halal,” pungkasnya.
Kepala Disperindag Banten, Mashuri mengatakan, solusi yang tepat untuk mengantisipasi kekurangan daging dan agar daging yang dikonsumsi aman, pihaknya akan berupaya berkoordinasi agar ada pembaharuan proses dari hulu sampai hilir. “Dalam hal ini, Distanak sebagai hulu. Sedangkan kami di Disperindag, sebagai hilir,” ungkap Mashuri.
Terpisah, Kepala Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi Banten, Agus Tauchid mengaku, pihaknya siap membantu Distanak untuk mengamankan stok kebutuhan hewan qurban. Karena, berdasarkan data tahun sebelumnya, kebutuhan hewan qurban cenderung mengalami peningkatan.
“Dengan begitu, perlu adanya antisipasi agar kebutuhan hewan qurban di Banten terpenuhi dan layak potong. Untuk mendorong ketahanan pangan konsumsi daging di Provinsi Banten, diperlukan kerjasama semua pihak. Terutama, fedloter sebagai pemasok kebutuhan daging di pasar,” imbuhnya. (metty/mardiana/jarkasih)