Airin Iri dengan Wilayah Lain
TANGSEL,SNOL—Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany iri dengan perkembangan budidaya anggrek di wilayah lain seperti halnya Aceh, Surabaya dan beberapa kota di Indonesia. Untuk itu, dirinya mengajak tiga dinas guna bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). “Saya sering bertemu dengan beberapa kepala daerah. Dengan walikota Surabaya, dengan bupati Aceh dan beberapa dearah lain yang sudah maju. Saat saya tanya mereka bisa maju kenapa, ternyata karena dibantu oleh BPPT,” kata Airin.
Untuk itu, Airin mengajak ketiga dinasnya yakni Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk melakukan kerjasama dengan BPPT terkait pembudidayaan anggrek di Tangsel. Para kepala daerah itu, kata Airin, tidak tahu jika sebetulnya saat ini BPPT ada di wilayah Tangsel, sehingga dirinya pun cemburu saat melihat realita daerah lain sudah bekerjasama sementara daerah yang jadi pusatnya tidak.
“Mulai sekarang saya minta pak Unggul Priyanto (Kepala BBPT, red), jangan ke mana-mana dulu. Kita bangun Tangsel bersama-sama,” kata Airin.
Kerjasama tiga SKPD yang dilakukan ini mengenai pengembangan pertanian di Tangsel, khususnya tanaman anggrek. Pemkot Tangsel, bekerja sama dengan BPPT untuk pendampingan bagi para petani anggrek di Tangsel. “Setelah bekerja sama dengan BPPT, harapannya anggrek yang dihasilkan bisa lebih baik sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan warga Tangsel,” harapnya.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan, pihaknya siap menyambut tawaran Pemkot Tangsel untuk bekerjasama. Unggul tak menampik, selama ini pihaknya banyak bekerjasama dengan daerah lain di luar Pulau Jawa bahkan, mereka lakukan kerjasama. Itu semua bukan karena BPPT tidak sayang dengan Tangsel, melainkan karena daerah-daerah itulah yang menjemputnya. “Kami siap membantu kapan saja Tangsel mau,” ujar Unggul.
Soal kerja sama pengembangan anggrek ini, menurut Unggul baru pertama kali ia hadiri. Sebelumnya, ia selalu membangun kerjasama di hal-hal rumit. Misalnya pengembangan teknologi, informasi dan lain sebagainya. Namun di Tangsel, kata dia, kerjasamanya bidang anggrek.
Namun demikian, ia tak merendahkan bidang kerjasama itu, sebab dari hal-hal yang dipandang sebelah mata itulah hasilnya akan terlihat. “Meski cuma tanaman, tapi anggrek nilainya juga luar biasa. Bahkan di Jepang dan Thailand, varietas anggreknya sudah banyak,” tuturnya.
Unggul beraharap, kerja sama ini bisa menelurkan varietas baru anggrek untuk Tangsel, sehingga ada anggrek unggulan yang benar-benar khas. Bahkan kalau perlu, kata dia, jenis anggrek baru itu diberi nama Airin sebagai simbol Tangsel. “Jangan sampai, kerjasama ini berhenti di atas meja. Saya berharap, kerjasama ini dijalankan dengan baik,” pungkasnya. (irm/bnn/aditya)