Sudah 5 Hari, 10 Korban Kapal Tenggelam Belum Ditemukan
PANDEGLANG,SNOL– Lima hari sudah, sekitar sepuluh nelayan korban laka laut kapal KM Hujan Lebat, masih terombang-ambing di perairan Karang Simon Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang dan sampai saat ini belum juga ditemukan. Tim pencarian masih kesulitan dalam mencari korban meski kendala angin kencang dan gelombang tinggi.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, pihaknya belum menemukan keberadaan 10 orang korban kapal tenggelam itu. Kesulitan yang dialaminya, karena medan yang ditempuh sangat luas dan cuaca tidak mendukung. Pihaknya akan terus berusaha melakukan pencarian, sampai korban tersebut dapat ditemukan.
“Kami dan para petugas penyelamat dari BPBD sudah mendirikan posko informasi di daerah sumur. Pencarian terus dilakukan, hanya saja ada kendala angin kencang dan gelombang tinggi yang masih terus terjadi. Sementara, untuk pencarian personil saat ini ada 24 orang dari BPBD Provinsi, Kabupaten, Polair, dan Basarnas,” kata Doni, Selasa (18/8).
Saat ini, para petugas yang melakukan pencarian terus melakukan gerakan. Baik dari TKP sampai ke daerah sekitarnya. Tidak hanya BPBD, dari Polair dan Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah melakukan pencarian, ditambah oleh kelompok komunitas mancing dari Lampung dan Jakarta lima kapal.
“Selain menggunakan perahu atau kapal kecil, Polair dan Basarnas juga sudah menurunkan kapal dalam pencarian ini, dua dari polair dan satu kapal dari basarnas. Adapun waktu pencarian dimulai dari pagi sampai sore, karena kalau malam, gelombangnya lebih tinggi dan anginnya sangat kencang,” tambahnya.
Kasat Polair Pandeglang Iptu Trisno menambahkan, pencarian korban untuk saat ini masih belum berhasil. Ia juga mengakui, jika cuaca dan kondisi laut sangat tidak mendukung. Selain angin kencang, gelombang tinggi juga menjadi kendala. Ditambah juga luas, dan kedalaman laut membuat tim sulit dalam melakukan pencarian. “Pencarian tidak kami lakukan pada malam hari. Karena cuaca, semua kapal dan personil malam ini beristirahat di darat, dan akan dilanjut besok pagi, (hari ini,red). Kami akan terus upayakan sampai semua korban ditemukan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, naas dialami para nelayan yang sedang mancing di Pulau Panaitan. Kapal Mesin Hujan Lebat yang membawa penumpang sebanyak 12 orang, terdiri dari 7 orang penumpang, 1 orang nahkoda, dan 4 Anak Buah Kapa (ABK) dengan tujuan layar ke Pulau Panaitan, tenggelam.Informasi yang dihimpun, Awalnya mereka berangkat dari perairan laut Kecamtan Sumur menuju pulau Panaitan, Kamis (13/8) sekitar Pukul 14.30 Wib.
Saat itu gelombang laut cukup besar. Saat kapal sampai di pantai Karang Simon perairan Selat Sunda, di tengah perjalanan sekitar pukul 24.00 Wib tiba-tiba gelombang laut membesar dan air masuk ke dalam kapal. Para penumpang panik dan mereka berkumpul di tengah kapal. Tidak lama kemudian kapal itu tenggelam. Beberapa jam kemudian, ada nelayan Carita yang melintas diarea tersebut, menemukan dua orang ABK bernama Sastra dan Dede. Kedua korban akhirnya berhasil diselamatkan, tapi sepuluh korban lainnya hingga kemarin belum diketahui keberadaannya. (mg29/mardiana/jarkasih)