Presiden Pilih Lantik Rano
JAKARTA,SNOL—Rano Karno rupanya mendapat porsi istimewa di Istana Negara. Sebelum melantik sejumlah menteri baru, Presiden RI Joko Widodo terlebih dahulu melantik Rano menjadi Gubernur Banten sisa masa jabatan 2012-2017 menggantikan Ratu Atut Chosiyah, Rabu (12/8).Pelantikan dilakukan sekitar pukul 13.00 Wib. Rano tampak sumringah memakai seragam putih lengkap, terlihat lebih percaya diri saat memasuki ruang pelantikan. Di dampingi istri, ibunda tercinta dan kedua adiknya, Rano tampak tegap berjalan maju ke depan untuk mengucapkan sumpah dan janji sebagai gubernur.
Dihadiri sejumlah pejabat negara dan menteri kabinet, tokoh politik dan pejabat dilingkungan Pemprov Banten, Rano mengucap janji menjadi gubernur sisa jabatan 2012-2017. “Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD Negara Republik Indonesia 1945, dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa,” ucap Rano.
Usai melantik Rano sebagai Gubernur Banten, kemudian di tempat yang sama dilanjutkan dengan pelantikan empat menteri baru. Di antaranya politisi senior PDI-P Pramono Anung, mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, mantan Menko Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, dan Mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Thomas Lembong.
Usai dilantik, Rano Karno mengaku merasa lega, tugas utamanya sebagai gubernur adalah melanjutkan program pembangunan yang sudah tertuang dalam RPJMD tahun 2012-217 serta membawa Provinsi Banten ke arah yang lebih baik lagi. Ia juga akan memfokuskan pada peningkatan pembangunan Infrastruktur, Kesehatan dan Pendidikan.
“Saya merasa lega dan merasa lebih jelas untuk mengeluarkan kebijakan. Fokus utama kedepan, konsolidasi pembangunan dengan pusat untuk membangun Tol Serang Timur sampai Pandeglang guna menunjang kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung. Nah ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sana. Namun kita juga fokus menghadapi kemarau, karena dibeberapa daerah Banten sedang dilanda kekeringan, namun ditengah kemarau ini masih ada panen raya. Hari ini (kemarin,Red) di Lebak ada panen raya, itu artinya balancing antara iklim dengan hasil pangan harus ada desain yang baik,” katanya.
Acara pelantikan Rano Karno sebagai orang nomor satu di Banten, selain keluarga, hadir pula Sekda Banten Kurdi Matin, Kapolda Banten Brigjend Pol Boy Rafli Amar, Danrem 064/MY Kol Infanteri Ana Supriyatna, Seluruh Pimpinan DPRD Banten, Tokoh Masyarakat Banten Embay Mulya Syarif, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Banten.
Pelantikan Rano ini lain dari kebiasaan pelantikan gubernur yang ada di Indonesia beberapa tahun terakhir, pasalnya Rano merupakan gubernur ke dua setelah Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh orang nomor satu di Indonesia dan dilakukan di istana negara. Presiden RI mengeluarkan Keppres mengenai pelantikan Rano Karno sebagai gubernur Banten setelah DPRD Banten mengusulkan pengangkatan gubernur dan pemberhentian gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.
Keppres tersebut bernomor 78/P Tahun 2015 tentang pengesahan pengangkatan Gubernur Banten sisa masa jabatan 2012-2017. Dalam Keppres disebutkan pemberhentian dengan hormat Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Banten masa jabatan 2012-2017 disertai ucapan terima kasih dan atas jasa jasa selama memimpin Banten dan mengesahkan pengangkatan Rano Karno sebagai Gubernur Banten yang berlaku sejak pelantikan tanggal 12 Agustus.
Usai pengucapan sumpah yang dibacakan Presiden Jokowi dan dilanjutkan dengan penandatanganan agenda pelantikan, semua undangan memberikan ucapan selamat kepada pejabat yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang ini didampingi istri tercinta.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov Banten Deden Aprhiandhi mengatakan, usai pelantikan Rano akan silaturahmi dengan keluarganya di kediamanya di Lebak Bulus Jakarta. “Besok pak Gubernur diagendangan akan melakukan ziarah ke makam kesultanan Banten dan kunjungan kerja ke daerah yang mengalami kekeringan di beberapa wilayah di Banten selatan,” ucap Deden.
Sementara tokoh masyarakat banten Embay Mulya Syarif yang ikut menghadiri pelantikan berpesan agar Rano Karno fokus pada pembangunan yang dicita-citakan, yaitu mensejahterakan rakyat dan bisa membawa Banten ke arah yang lebih baik lagi. “Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada pak Rano, pasti kita doakan. Yang pasti disisa masa jabatannya ini Rano harus bisa mensolidkan dan memperkuat seluruh staf dan birokrat, paling tidak pada laporan keuangan nanti Banten tidak mendapatkan disclaimer lah, harus dapet WTP,” kata Embay.
Ia juga setuju jika Rano Karno fokus pada peningkatan infrastruktur terutama yang langsung dirasakan oleh masyarakat. “Pembangunan gedung-gedung yang tidak perlu ditunda dulu, fokus pada pembangunan jalan, sekolah dan lain-lain yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Koordinasi juga harus ditingkatkan antara kabupaten dan kota di Banten, terutama perhatian terhadap Kota Serang yang merupakan ibu kota provinsi,” pesannya.
Usai dilantik, Rano langsung meluncur ke kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta untuk menggelar syukuran.
Sementara, saat Rano dilantik di Istana Negara, di Serang Banten mahasiswa IAIN Banten yang tergabung dalam Komunitas Soedirman 30 memberikan kritik pedas pada Gubernur Banten tersebut. Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan kampusnya. Dalam orasinya, mahasiswa tersebut pesimistis akan ada perubahan setelah Banten dipimpin Rano Karno. “Kami merasa pesimis dengan Rano, apalagi track record dia selama menjadi Plt. Bahkan opini disclaimer menjadi tamparan keras bagi dia,” kata korlap aksi, Abdul rasyid, Rabu (12/8).
Ditambah, dengan pembangunan di Banten yang terbilang lambat dan tak ada kemajuan. Mulai dari infrastruktur jalan yang masih banyak rusak, hingga masih banyaknya warga miskin yang tak mendapatkan perhatian. “Dengan kelemahan dan ketidakseriusan dalam memimpin Banten maka berimplikasi kepada kemiskinan dimana-mana, jalanan yang rusak, infrastuktur amburadul, serta korupsi merajalela,” jelasnya. Karena itu, mahasiswa mendesak Rano agar segera bekerja dan menjalankan reformasi birokrasi dan pemerintahan yang bersih selama masa jabatannya sebagai gubernur.
Selain itu, mahasiswa juga meminta Rano agar menuntaskan temuan-temuan BPK RI dalam laporan keuangan Provinsi Banten. “Non aktifkan semua kepala SKPD dan pejabat daerah yang tersandung kasus korupsi, buat Banten besih dari korupsi,” ungkapnya.
//Sebelum Melantik 4 Menteri Baru
JAKARTA,SN—Rano Karno rupanya mendapat porsi istimewa di Istana Negara. Sebelum melantik sejumlah menteri baru, Presiden RI Joko Widodo terlebih dahulu melantik Rano menjadi Gubernur Banten sisa masa jabatan 2012-2017 menggantikan Ratu Atut Chosiyah, Rabu (12/8).
Pelantikan dilakukan sekitar pukul 13.00 Wib. Rano tampak sumringah memakai seragam putih lengkap, terlihat lebih percaya diri saat memasuki ruang pelantikan. Di dampingi istri, ibunda tercinta dan kedua adiknya, Rano tampak tegap berjalan maju ke depan untuk mengucapkan sumpah dan janji sebagai gubernur.
Dihadiri sejumlah pejabat negara dan menteri kabinet, tokoh politik dan pejabat dilingkungan Pemprov Banten, Rano mengucap janji menjadi gubernur sisa jabatan 2012-2017. “Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD Negara Republik Indonesia 1945, dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa,” ucap Rano.
Usai melantik Rano sebagai Gubernur Banten, kemudian di tempat yang sama dilanjutkan dengan pelantikan empat menteri baru. Di antaranya politisi senior PDI-P Pramono Anung, mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, mantan Menko Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, dan Mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Thomas Lembong.
Usai dilantik, Rano Karno mengaku merasa lega, tugas utamanya sebagai gubernur adalah melanjutkan program pembangunan yang sudah tertuang dalam RPJMD tahun 2012-217 serta membawa Provinsi Banten ke arah yang lebih baik lagi. Ia juga akan memfokuskan pada peningkatan pembangunan Infrastruktur, Kesehatan dan Pendidikan.
“Saya merasa lega dan merasa lebih jelas untuk mengeluarkan kebijakan. Fokus utama kedepan, konsolidasi pembangunan dengan pusat untuk membangun Tol Serang Timur sampai Pandeglang guna menunjang kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung. Nah ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sana. Namun kita juga fokus menghadapi kemarau, karena dibeberapa daerah Banten sedang dilanda kekeringan, namun ditengah kemarau ini masih ada panen raya. Hari ini (kemarin,Red) di Lebak ada panen raya, itu artinya balancing antara iklim dengan hasil pangan harus ada desain yang baik,” katanya.
Acara pelantikan Rano Karno sebagai orang nomor satu di Banten, selain keluarga, hadir pula Sekda Banten Kurdi Matin, Kapolda Banten Brigjend Pol Boy Rafli Amar, Danrem 064/MY Kol Infanteri Ana Supriyatna, Seluruh Pimpinan DPRD Banten, Tokoh Masyarakat Banten Embay Mulya Syarif, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Banten.
Pelantikan Rano ini lain dari kebiasaan pelantikan gubernur yang ada di Indonesia beberapa tahun terakhir, pasalnya Rano merupakan gubernur ke dua setelah Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh orang nomor satu di Indonesia dan dilakukan di istana negara. Presiden RI mengeluarkan Keppres mengenai pelantikan Rano Karno sebagai gubernur Banten setelah DPRD Banten mengusulkan pengangkatan gubernur dan pemberhentian gubernur kepada Menteri Dalam Negeri.
Keppres tersebut bernomor 78/P Tahun 2015 tentang pengesahan pengangkatan Gubernur Banten sisa masa jabatan 2012-2017. Dalam Keppres disebutkan pemberhentian dengan hormat Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Banten masa jabatan 2012-2017 disertai ucapan terima kasih dan atas jasa jasa selama memimpin Banten dan mengesahkan pengangkatan Rano Karno sebagai Gubernur Banten yang berlaku sejak pelantikan tanggal 12 Agustus.
Usai pengucapan sumpah yang dibacakan Presiden Jokowi dan dilanjutkan dengan penandatanganan agenda pelantikan, semua undangan memberikan ucapan selamat kepada pejabat yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang ini didampingi istri tercinta.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov Banten Deden Aprhiandhi mengatakan, usai pelantikan Rano akan silaturahmi dengan keluarganya di kediamanya di Lebak Bulus Jakarta. “Besok pak Gubernur diagendangan akan melakukan ziarah ke makam kesultanan Banten dan kunjungan kerja ke daerah yang mengalami kekeringan di beberapa wilayah di Banten selatan,” ucap Deden.
Sementara tokoh masyarakat banten Embay Mulya Syarif yang ikut menghadiri pelantikan berpesan agar Rano Karno fokus pada pembangunan yang dicita-citakan, yaitu mensejahterakan rakyat dan bisa membawa Banten ke arah yang lebih baik lagi. “Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada pak Rano, pasti kita doakan. Yang pasti disisa masa jabatannya ini Rano harus bisa mensolidkan dan memperkuat seluruh staf dan birokrat, paling tidak pada laporan keuangan nanti Banten tidak mendapatkan disclaimer lah, harus dapet WTP,” kata Embay.
Ia juga setuju jika Rano Karno fokus pada peningkatan infrastruktur terutama yang langsung dirasakan oleh masyarakat. “Pembangunan gedung-gedung yang tidak perlu ditunda dulu, fokus pada pembangunan jalan, sekolah dan lain-lain yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Koordinasi juga harus ditingkatkan antara kabupaten dan kota di Banten, terutama perhatian terhadap Kota Serang yang merupakan ibu kota provinsi,” pesannya.
Usai dilantik, Rano langsung meluncur ke kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta untuk menggelar syukuran.
Sementara, saat Rano dilantik di Istana Negara, di Serang Banten mahasiswa IAIN Banten yang tergabung dalam Komunitas Soedirman 30 memberikan kritik pedas pada Gubernur Banten tersebut. Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan kampusnya. Dalam orasinya, mahasiswa tersebut pesimistis akan ada perubahan setelah Banten dipimpin Rano Karno. “Kami merasa pesimis dengan Rano, apalagi track record dia selama menjadi Plt. Bahkan opini disclaimer menjadi tamparan keras bagi dia,” kata korlap aksi, Abdul rasyid, Rabu (12/8).
Ditambah, dengan pembangunan di Banten yang terbilang lambat dan tak ada kemajuan. Mulai dari infrastruktur jalan yang masih banyak rusak, hingga masih banyaknya warga miskin yang tak mendapatkan perhatian. “Dengan kelemahan dan ketidakseriusan dalam memimpin Banten maka berimplikasi kepada kemiskinan dimana-mana, jalanan yang rusak, infrastuktur amburadul, serta korupsi merajalela,” jelasnya. Karena itu, mahasiswa mendesak Rano agar segera bekerja dan menjalankan reformasi birokrasi dan pemerintahan yang bersih selama masa jabatannya sebagai gubernur.
Selain itu, mahasiswa juga meminta Rano agar menuntaskan temuan-temuan BPK RI dalam laporan keuangan Provinsi Banten. “Non aktifkan semua kepala SKPD dan pejabat daerah yang tersandung kasus korupsi, buat Banten besih dari korupsi,” ungkapnya. (metty/mardiana/jarkasih)