Kantor Disdukcapil Nyaris Diamuk Warga
PANDEGLANG,SNOL–Puluhan warga yang akan memohon pembuatan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran (AK), dan Surat Pindah (SP), kisruh dan nyarus ngamuk di halaman kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Pelayanan identitas diri itu sempat terhambat, hanya karena instansi yang bersangkutan sedang menggelar halal bi halal diinternal kantornya.Sementara, masyarakat sudah berkumpul dan antre sejak pagi sekitar pukul 08.00 Wib di dekat loket pelayanan dinas setempat. Kesal dan tak mau menunggu terlalu lama, akhirnya sekitar pukul 10.00 Wib warga melampiaskan kekesalannya. Sebagian dari mereka, berteriak-teriak dan mendekat ke pintu masuk, serta nyaris mendobrak pintu masuk kantor Disdukcapil. Atas insiden tersebut, pihak Disdukcapil mengaku salah dan meminta maaf kepada seluruh masyarkat yang merasa tidak cepat terlayani.
Pantauan dilokasi, sekitar 50 lebih warga yang hendak membuat KK, KTP, AK, dan SP berkumpul di depan kantor Disdukcapil, melakukan protes dan membuka paksa pintu masuk pelayanan. Sekitar beberapa menit kemudian, akhirnya salah seorang pegawai dinas keluar dan menjelaskan hal yang terjadi.
Warga tidak terima dengan penjelasan yang disampaikan perwakilan pegawai dinas terkait, menurutnya kedatangan warga dari berbagai wilayah di Pandeglang. bahkan, sebagian besar datang dari wilayah selatan yang sengaja datang lebih pagi, berhak mendapatkan pelayanan prima.
Tak kuasa meredam amarah warga, akhirnya pihak dinas membuka dan melakukan pelayanan.
Salah seorang warga Kecamatan Cibaliung, pemohon pembuatan KTP Ahmad mengatakan, dia bersama warga lainnya lama sekali menunggu di pintu pelayanan. Dia mengaku kesal atas sikap Disdukcapil, yang nyaris mendobrak paksa pintu kantor dinas.
“Kami sudah lama menunggu, dan dibiarkan disini. Sangat terpaksa, kami pun melakukan buka paksa pintunya. Segini kami bayar, apalagi kalau minta gratis. Mungkin tidak akan dilayani oleh mereka,” kata Ahmad, sambil marah, Kamis (6/7).
Ahmad menambahkan, sebelumnya ia tidak tahu jika pihak Disdukcapil sedang melaksanakan acara halal bi halal. Yang dia tahu, pintu kantornya tertutup. Sedangkan dirinya sangat buru-buru ingin membuat KTP, ditambah jarak tempuh ke rumahnya sangat jauh.
“Rumah saya kan jauh, masa harus pulang sore. Melayani kami kan sudah menjadi tugas mereka, jangan malah mementingkan hal yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan Disdukcapil Pandeglang, Emuk Suherman Rolep mengatakan, kekesalan para warga diduga akibat ulah oknum yang memprovokasi. Kalau tidak ada yang memprovokasi, dipastikan warga tidak akan sampai berontak begitu.
Dia mengaku, sudah mengagendakan acara halal bi halal internal jam 10.00 – 12.00 Wib. “Kami memohon, agar warga tidak mudah di provokasi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan jelas-jelas merugikan kita semua. Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat, pemohon yang tertunda untuk dilayani. Kami berjanji, kedepannya tidak akan ada insiden atau kejadian seperti ini terulang kembali,” ungkap Emuk.
Terpisah, Asda I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Pandeglang, Utuy Setiadi mengatakan, terkait persolan itu sudah barangkali acara halal bi halal dianggap penting. Akan tetapi, pelayanan kepada masyarakat juga lebih penting.
Menanggapi insiden yang terjadi, dirinya akan berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk bersama-sama menaganinya. “Atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) kami memohon maaf atas kejadian itu. Mudah-mudahan kedepan tidak terulang lagi. Ada hikmah dibalik kejadian itu semua, terutama untuk pihak Disdukcapil untuk lebih meningkatkan lagi pelayanan kepada seluruh masyarakat, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya. (mg29/maridana/jarkasih)