Harga Daging Sapi masih Tinggi, Pedagang Galau

SERANG,SNOL—Pedagang sapi di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang terancam gulung tikar. Pasalnya, harga komoditi salah satu kebutuhan pokok tersebut hingga kini belum mengalami penurunan sejak H-3 Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu.Ketua Gabungan Pedagang (Gapenda) Kota Serang Khaeruzaman Aeng, mengakui harga daging sapi hidup di tingkat produsen atau fedloter hingga kini masih Rp43 ribu perkilogram, sedangkan untuk ditingkat pengecer harganya mencapai Rp44 ribu sampai Rp45 ribu. “Sejak tiga hari sebelum lebaran harga daging sapi hidup masih tinggi yakni Rp43 ribu untuk tingkat produsen. Sementara untuk tingkat pengecer harganya mencapai Rp44 ribu sampai Rp45 ribu,” kata Aeng Kamis (30/07).

Harga daging sapi yang sudah dipotong di Kota Serang dilihat dari harga daging sapi hidup Rp43 ribu bisa mencapai Rp105 ribu hingga Rp110 ribu ditingkat grosir. Sementara untuk ditingkat pedagang eceran bisa mencapai Rp120 ribu. “Sebelum kenaikan harga daging dipasaran Rp90-Rp95 ribu. Kalau sekarang pedagang menjual di atas Rp100 ribu,” ungkap Aeng.

Melambungnya harga daging sapi membuat daya beli konsumen menurun. Hal ini otomatis membuat pendapatan pedagang sapi menurun signifikan. Tingginya harga daging sapi ini dikarenakan adanya pembatasan sapi impor oleh pemerintah.

“Biasanya para pedagang sapi di Kota Serang per harinya bisa memotong 30 ekor sapi, tetapi saat ini pedagang mau memotong 10 sapi saja berfikir ulang. Kalau kondisi ini terus seperti ini maka pedagang bisa gulung tikar, karena sepi pembeli,” jelas Aeng.

Salah satu pedang sapi di Pasar Induk Rau, Oji, mengatakan bahwa dirinya harus menunggu sampai sore untuk menghabiskan jualan daging sapinya. “Biasanya kami menjual Rp90-Rp95 ribu, namun karena sekarang harganya naik kami menjual di atas Rp100 ribu, dan itupun kami harus menjual sampai sore,” katanya.

Sementara itu, Indah salah satu konsumen mengaku mengeluhkan masih tingginya daging sapi meski sudah sepekan lebih momen lebaran. Ia mengharapkan kondisi tersebut segera diatasi agar tidak memberatkan masyarakat untuk membeli daging. “Ngeluhlah a, kalau harganya gini terus buat kita susah,”keluh Ibu rumah tangga ini. (mg30/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.