Lebak dan Pandeglang Alami Puso Parah

SERANG,SNOL–Kemarau di Banten diprediksi akan terus berlangsung sampai bulan November mendatang, hal itu tentunya dipastikan akan menambah deretan panjang penderitaan para petani yang menjadi korban lahan pesawahannya mengalami kekeringan.

Sejumlah titik, bahkan sudah terancam puso atau gagal panen. Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, total lahan pertanian mengalami kekeringan seluas 8.311 hektar dari jumlah keseluruhan luas lahan sekitar 128.699 hektar.

Kabupaten Lebak merupakan daerah dengan tingkat kekeringan lahan paling besar, yakni seluas 2.923 hektar. Disusul Kabupaten Pandeglang sekitar 2.689 hektar, Kabupaten Serang 2.201 hektar, Kota Serang 325 hektar, Kabupaten Tangerang 146 hektar, dan Kota Cilegon 27 hektar.

“Di Pandeglang, 10 hektar lahan pertanian mengalami puso atau gagal panen,” kata Dodi RW, Kepala Bidang Sarana Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Tani Distanak Banten dalam rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se Provinsi Banten, di aula Distanak KP3B Curug, Selasa (28/7).

Ia menjelaskan, untuk mengatisipasi dampak kekeringan yang lebih luas, dilakukan koordinasi secara intens antar pihak terkait, misalnya pengajuan kebutuhan bantuan pompa air untuk beberapa titik yang berpotensi mengalami kekeringan. Secara taktis di lapangan, tambahnya, dimanfaatkan juga bantuan pompa air yang ditempatkan pada titik yang kritis.

“Ada daerah-daerah tertentu yang tidak bisa dilakukan penanganan secara cepat lantaran tidak ada sumber air,” tambahnya.

Dodi mengaku, salah satu langkah yang mungkin dilakukan adalah memberikan bantuan berupa pompa elektrik, meski memerlukan biaya operasional yang tidak murah.

Kepala Distanak Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati menjelaskan, pihaknya akan melakukan pengkajian guna memetakan daerah yang mengalami kekeringan dan terancam puso. Sehingga, penanggungalan yang dilakukan lebih cepat. “Kita akan mengidentifikasi dan menginventarisir daerah yang terkena kekeringan dengan melakukan koordinasi anta instansi terkait,” ungkap Eneng.

Eneng berharap, bagi daerah yang mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan, diharapkan mengusulkan bantuan benih melalui cadangan benih daerah (CBD) dan cadangan benih nasional (CBN). (metty/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.