Ratusan TNI Salat Ghaib dan Doa Bersama

SERANG,SNOL– Duka mendalam keluarga korban Hercules C-130, dan Korps TNI Angkatan Udara (AU), juga dirasakan oleh Personil TNI Angkatan Darat (AD). Sebagai solidaritas sesama penjaga dan pelindung NKRI, ratusan personil TNI AD dari Komando Distrik Militer (Kodim) 06/02 Serang menggelar shalat ghaib untuk korban hercules C-130.

Salat ghaib digelar di area Markas Kodim 06/02, tepatnya di Masjid Aqsa Kelurahan Tembong Jaya Kecamatan Cipocok Kota Serang. Usai salat ghaib, ratusan personil TNI AD melanjutkan membacakan surat yasin dan mendoakan seluruh korban hercules serta keluarga agar tabah terhadap musibah yang terjadi.

Dandim 06/02 Serang, Letkol Infantri Suwondo mengatakan, acara salat ghaib yang digelar oleh anggotanya tersebut sengaja dilakukan sebagai bentuk solidaritas sesama anggota TNI. Selain itu, salat ghaib yang diadakan tersebut merupakan tanggungjawab sebagai umat muslim untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. “Ini bentuk solidaritas kami sesama anggota TNI, dan sesama mahluk sosial. Salat ghaib ini juga merupakan bentuk tanggungjawab kita untuk mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita,” kata Letkol Inf Suwondo, Rabu (1/7).

Dandim menambahkan, peristiwa jatuhnya Pesawat Hercules C-130 di Perumahan Simalingkar, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (30/6) siang sebagai musibah. Ia menjelaskan, alusista atau peralatan militer yang digunakan TNI AD dan TNI AU berbeda.

Meski demikian, ia mengatakan alutsista yang dimiliki TNI sekarang ini sudah cukup baik terlebih alutsista yang digunakan oleh personilnya. “Alutsista kita berbeda dengan AU, seperti pesawat. Tapi, pemerintah sekarang sudah luar biasa mengadakan pengadaan untuk alutsista, seperti pengadaan alutsista yang dipamerkan di Alun-alun Serang kemarin,” ungkapnya. Seluruh alutsista yang digunakan oleh personil TNI AD dari Kodim 06/02 Serang, dalam kondisi baik dan layak.

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Ginting, Medan, Selasa (30/6) siang pukul 11.48 Wib. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo Medan, menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi penerbangan Angkutan Udara Militer yaitu pengiriman logistik.

Informasi yang dihimpun, dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, kecelakaan pesawat tersebut pada Rabu (1/7) pagi, jumlah korban tewas berjumlah 130 orang yang 41 diantaranya sudah teridentifikasi. (mg30/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.