Kemarau, Ratusan Hektar Sawah Terancam Puso

SERANG,SNOL— Sebanyak 700 hektar sawah di empat kecamatan di Kabupaten Serang terancam mengalami puso. Hal itu terjadi karena kurangnya pasokan air dari bendung pamarayan timur. Kepala Seksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan (Distanhutbunak) Kabupaten Serang, Zaldu Dhuhan mengatakan, sebanyak 700 hektar sawah yang terancam puso tersebut meliputi Kecamatan Pamarayan,

Bandung, Cinangka dan Padarincang. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat cuaca masih kemarau. ”Padinya belum sampai ada yang puso, baru terancam. Usia tanam padinya mulai dari 30 sampai dengan 90 hari. Angka ini sepertinya terus bertambah karena hujan belum turun,” ujarnya, Selasa (30/6).

Menurutnya, kondisi tersebut semakin diperparah oleh aktifitas perbaikan saluran air di wilayah timur bendung pamarayan. Akibatnya, pasokan air menjadi tersendat lantaran diberlakukan buka tutup saluran air secara bergilir. ”Ada penutupan gilir giring saluran Bendung Pamarayan Timur dari Juli sampai Oktober, karena ada perbaikan,” katanya.

Pihaknya telah menyalurkan sebanyak 109 unit pompa air dan pembuatan sumur tanah dangkal sebanyak 40 titik. ”Kalau bantuan benih tidak signifikan karena curah hujan terus menurun. Jadi kita berikan bantuan pompa, itupun disesuaikan dengan kondisi wilayahnya,” tuturnya.

Kepala UPTD Bendung Pamarayan, Hermanto mengatakan, sejak Juli sampai dengan Oktober mendatang, pihaknya melakukan buka tutup saluran air di wilayah timur bendung pamarayan. Hal itu dikarenakan Bangunan Pamarayan Timur (BPT)10 sampai dengan 12 atau sekitar dua kilometer dari Kecamatan Kibin sampai Carenang sedang dalam perbaikan.

”Meskipun ada perbaikan, kita masih melakukaan bukaan pintu air, jadi tidak sampai kering, kan di Desa Blokang, Kecamatan Bandung perlu air,” ujarnya.

Dikatakan Hermanto, tingkat elevasi air di Bendung Pamarayan sudah menurun diangka 12,80 meter dari angka elevasi normal 13 meter. Penyebabnya, kondisi air diwialayah hulu atau lebak tidak ada hujan. ”Karena elevasinya turun jadi bukaan pintu pembuangan hanya 13 meter kubik perdetik,” jelasnya. (sidik/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.