Diserang DBD, 2 Orang Meninggal
LEBAK,SNOL– Dua orang pasien penderita demam berdarah dengue atau DBD, tak tertolong dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung. Akibat kasus ini, Pemkab dan masyarakat Lebak gencar menggalakkan fogging (penyemprotan) sebagai antisipasi penyebaran DBD.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat, terhitung per Januari hingga Juni 2015 ini, sedikitnya 186 orang warga Lebak terjangkit penyakit DBD. Mayoritas warga yang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut, di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak.
Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PPL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah mengatakan, dari 186 orang yang terjangkit DBD tersebut, dua orang diantaranya meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung beberapa waktu yang lalu. Kasus ini menjadi perhatian khusus Dinkes Lebak. “Mudah-mudahan, ke depan tidak terulang lagi,” kata dr Firman, Rabu (24/6).
Faktor penyebab bersarangnya nyamuk Aedes aegypti ini lantaran warga kurang sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran, dan bak-bak penampungan air. Selain itu, tiga wilayah kecamatan yakni, Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak, merupakan daerah yang terlewati Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciunjung.
“Kasus DBD memang mayoritas menyerang warga di pemukiman kumuh, seperti di dekat DAS Ciujung itu,” tambahnya.
Untuk mencegah terus mewabahnya DBD di wilayah Lebak, Dinkes sudah menerjunkan puluhan petugas DBD desa (PDD) ke tiga wilayah kecamatan tersebut. Ditambah lagi, dengan melakukan fogging (pengasapan) ke pemukiman penduduk yang terjangkit DBD. “Kita juga sudah membagikan kelambu ke setiap warga, kita juga mengimbau dan melakukan kerja bakti membersihkan selokan-selokan yang kotor tergenang air. Karena, nyamuk Aedes aegypti senang sekali dengan kubangan air,” ujar dr Firman.
Pihaknya menargetkan tahun 2016 mendatang, wilayah Lebak terbebas dari penyakit DBD. “Setiap warga harus menyadari pentingnya menjaga kebersihan diri, dan lingkungan,” tukasnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Lebak, Iif Makmur, meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan selokan, kamar mandi, WC, dan tempat – tempat lainnya. Warga yang sudah terjangkit DBD, juga harus diobati atau ditangani secara medis agar daya tahan tubuhnya tidak menjadi lemah, sehingga dampak penularannya juga bisa diminimalisir.
“Saat tidur dapat menggunakan obat anti nyamuk yang sesuai. Selama perawatan, penderita diberi banyak cairan, sari buah segar, dan makanan yang seimbang,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih)