Kasus Demam Berdarah Meningkat Tajam
TANGERANG,SNOL Sepanjang Januari-Juni 2012 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang telah menangani sedikitnya 225 kasus demam berdarah. Data tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2011, yang hanya mencapai 103 kasus.
Sekretaris Dinas Kesehatan dr Wibosono mengatakan, data selama periode Januari – Juli 2012 jumlah pasien demam berdarah (bukan demam berdarah dengue) meningkat drastis dibandingkan 2011, yakni dari 103 kasus menjadi 225 kasus.
“Kalau dilihat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, biasanya jumlah penderita DBD berkisar 800-1.000 orang dalam setahun. Adapun kasus 2011 yang mengalami penurunan dikarenakan adanya anomali, sehingga penderitanya hanya sedikit,” kata Wibisono, Senin (23/7).
Masih kata Wibisono, dari 225 kasus demam berdarah itu, satu orang warga diantaranya meninggal dunia. “Kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan karena nyamuk DBD ini berkembang di lingkungan yang bersih, bukan di air got. Makanya, program membersihkan, menguras dan mengubur (3M) harus terus dilakukan,” imbaunya.
Dia juga menambahkan, nyamuk demam berdarah biasanya berkembang di genangan air di talang air, belakang kulkas, dan bekas botol minuman. “Kami sudah membentuk tim supervisi tingkat kelurahan yang selalu melakukan sosialisasi penanganan demam berdarah,” ucapnya.
Disinggung lokasi mana saja yang masih rawan penyebaran nyamuk demam berdarah, Wibisono menjelaskan, saat ini masih ada empat dari 13 kecamatan di Kota Tangerang yang masih kerap menyumbang angka demam berdarah tertinggi. Antara lain, Pinang , Cipondoh, Jatiuwung, dan Periuk. “Empat daerah ini masih endemik,” singkatnya.
Sepekan lalu diberitakan, wabah demam berdarah mulai melanda Kota Tangerang. Sebanyak 10 orang warga di perumahan Villa Mutiara Pluit Blok D8 RT 010/11 Kecamatan Periuk, secara bergantian terkena penyakit tersebut. Karena itu, warga sangat khawatir. “Satu-per satu warga sini harus dilarikan ke rumah sakit karena kena demam berdarah,” kata Melli (37).
Sari, warga lainnya mengatakan, awal mula warga di Blok D8 RT 010 perumahan Villa Mutiara Pluit terkena DBD adalah dirinya. “Saya yang pertama kali kena, pada awal Juni. Setelah saya sembuh, suami juga ikut kena. Selanjutnya baru para tetangga,” ucapnya. (pane/made)