Dinkoperindag Tak Mampu Intervensi Kenaikan Harga
PANDEGLANG,SNOL– Harga Sembako dan komoditas lainnya yang dijual di pasaran sudah mulai melonjak memasuki bulan Ramadan ini. Ironisnya, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) dan UMKM, tidak bisa intervensi terlalu jauh, apalagi untuk menurunkan harga sembako yang mengalami kenaikan itu.
Kepala Dinkoperindag Pandeglang Olis Solihin mengatakan, biasanya kenaikan harga terjadi karena permintaan tinggi dan pasokan barang berkurang untuk kebutuhan di bulan Ramadan. Mengenai kenaikan harga, pihaknya tidak bisa intervensi agar harga Sembako turun. Bahkan, sidak hargapun hanya membuat laporan harga saja, selebihnya tidak bisa intervensi.
“Kami tidak bisa menurunkan harga. Tapi kami akan tetap melakukan Operasi Pasar (OP), dan sudah koordinasikan dengan pihak Bulog akan bekerjasama,” kata Olis, Selasa (23/6).
Menurutnya, salah satunya bahan pokok yang naik yaitu beras. Selain itu, daging ayam, sapi, kerbau, telur, beras, minyak goring dan komoditas pokok lainnya. Selain kenaikan harga kualitas makanan yang dijual di pasar, juga perlu mendapat perhatian. Pihaknya akan selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait, agar bisa melakukan OP bersama-sama.
“Dengan OP yang akan kami laksanakan nanti, walaupun tidak bisa menurunkan harga sembako tapi minimal bisa membantu masyarakat. Misalnya, yang tadinya membeli apapun dengan harga tinggi, ketika kami sediakan paket sembako, jadi harganya lebih murah dan terjangkau,” jelasnya.
Sementara, Kepala Sub Divre Bulog Lebak-Pandeglang Herman Sadik mengaku, pihaknya siap melaksanakan OP jika diminta oleh Pemkab Pandeglang. Biasanya, dalam OP selain beras sebagai komoditas utama yang dibutuhkan masyarakat, Bulog juga menyediakan gula dan minyak goreng serta daging. “Pada prinsipnya, Perum Bulog Sub Divre Lebak-Pandeglang siap jika Pemkab Pandeglang perlu untuk melakukan operasi pasar,” imbuhnya.
OP dilakukan untuk menekan harga kebutuhan pokok yang tinggi dan sulit dijangkau masyarakat. Bahkan, makanan dalam OP pun akan dijual dibawah harga pasaran. “Tentu, harga Sembako dalam OP itu dijual dibawah harga pasar. Bertujuan membantu masyarakat, terutama dengan daya beli rendah,” pungkasnya. (mg29/mardiana/jarkasih)