Pemkab Mengaku Tak Ikut Campur
PANDEGLANG,SN– Pemkab Pandeglang mengaku tidak ikut campur dan tidak punya kewenangan apapun soal keberadaan stand pedagang yang memadati kawasan alun-alun. Pihaknya berdalih acara pameran Teknologi Tempat Guna (TTG) ke XI, merupakan hajat Pemprov Banten.
Asisten Daerah (Asda) III Setda Pandeglang, Tati Suwagiharti mengaku tidak mengetahui secara detail terkait acara pameran itu karena penyelenggaranya adalah Pemprov, melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa (BPPMD). Dia juga tidak bisa ikut campur soal teknis dan hal lainnya.
“Itu memang di bawah koordinasi saya. Kalau untuk teknis dan mekanisme sepenuhnya, itu kewenangan BPPMD Provinsi Banten yang menangani. Pandeglang hanya jadi tuan rumah saja. Untuk detail teknisnya, silahkan tanya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD),” kata Tati, Senin (8/6).
Kepala BPMPD Kabupaten Pandeglang Tatang Effendi juga mengatakan hal yang sama. Pandeglang hanya sebagai tuan rumah saja. Stand yang jualan (pedagang), bukan menjadi urusannya tapi merupakan urusan Event Organizer (EO). Menurutnya, stand untuk gelar TTG digratiskan alias tidak dipungut biaya sepersenpun.
“Stand untuk para pedagang bukan kebijakan kami. Itu kewenangan EO yang memenangkan lelang kegiatan TTG XI tingkat Provinsi Banten. Kami hanya sebatas peserta saja, kebetulan penyelenggaraannya di Pandeglang. Kami hanya memfasilitasi tempat, undangan dan penerimaan tamu,” ujarnya.
Terkait pameran diluar kegiatan TTG XI, tambahnya, hanya untuk memeriahkan dan memancing pengunjung saja karena kalau tidak seperti itu dapat dipastikan akan sepi pengunjung. Pihaknya juga sudah mengantisipasi hal-hal yang akan menghilangkan substansi kegiatan gelar TTG tersebut, yaitu dengan adanya pameran diluar.
“Kami sudah antisipasi hal-hal seperti itu. Kalau tidak diramaikan pedagang, hanya pameran TTGnya saja dapat dimungkinkan bakal kurang atau sepi pengunjung,” kilahnya.
Diberitakan sebelumnya, gelar pameran TTG ke XI tingkat Provinsi Banten, yang akan diselenggarakan di sekitar Alun-alun Kabupaten Pandeglang, tidak terkoordinir dengan baik. Pameran belum diresmikan, namun ratusan lapak pedagang yang menjajakan makanan, pakaian, asesoris dan sejumlah barang dagangan lainnya sudah memadati seputaran alun-alun. Hingga menghabiskan satu jalur jalan raya sekitar.
Kegiatan itu terkesan hanya dijadikan ajang bisnis, untuk meraup keuntungan segelintir orang (oknum) tertentu. Informasi yang dihimpun, sedianya pameran TTG baru akan dibuka dan diresmikan pada Selasa – Jumat (9-12/6). Sayangnya, sejak Jumat (5/6) lalu, sederetan lapak dan tenda pedagang sudah berbanjar, serta ramai dikunjungi sebagian masyarakat. (mg29/mardiana/jarkasih)