Harga Jengkol Tembus Rp 80 Ribu
LEBAK,SNOL– Jelang puasa bulan Ramadhan 1436 H, bukan hanya harga beras, daging, sayuran dan sejumlah kebutuhan pokok saja yang melonjak. Harga kebutuhan barang lainnya yang tidak pernah diprediksi akan mengalami kenaikan, juga justru ikut naik.
Salahsatunya Jengkol. Salahsatu buah lalapan dan sayuran yang banyak diminati masyarakat ini juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dan saat ini menjadi salah satu barang yang diburu. Di Pasar Rangkasbitung, harga jengkol melonjak hingga tembus Rp80 ribu/Kg. Padahal sebelumnya hanya Rp28 ribu/Kg. Sedangkan, harga daging ayam dikisaran Rp35 ribu/Kg, yang sebelumnya Rp32 ribu/Kg.
Salah seorang pedagang jengkol di Pasar Rangkasbitung, Saridun (45), mengakui kenaikan harga jengkol ini terjadi sejak seminggu lalu. Ia menduga, kenaikannya disebabkan tingginya permintaan jengkol menjelang Ramadhan 1436 H. Sementara, stok yang ada saat ini terbatas. “Buktinya, sekarang jengkol di Pasar Rangkasbitung sangat langka,” kata Saridun, Minggu (7/6).
Saridun mengaku mendapatkan jengkol dari salah satu pengepul di wilayah Kecamatan Bojongmanik. Selama sepekan terakhir ini, ia merasa kesulitan mendapatkan buah yang sering dijadikan lalapan. “Mungkin tidak ada panen pada bulan Juni ini, terutama di wilayah Kabupaten Lebak,” tambahnya.
Senada, diungkapkan oleh pedagang jengkol lainnya yakni, Suhada (37). Akibat langka dan mahalnya harga jengkol di pasaran, ia kini beralih profesi menjadi penjual sembako. “Saya sudah 5 tahun jadi penjual jengkol. Baru kali ini saya jualan tomat, bawang, cabai, dan lain sebagainya,” tukasnya.
Sementara, seorang pemilik Warteg di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Muthmainah (42) menuturkan, saat ini dirinya tidak lagi menyediakan menu olahan jengkol di warungnya. Kalaupun terpaksa harus mengadakan, porsinya dikurangi.
“Kalau nggak nyediain jengkol, banyak yang nanyain. Sebelumnya, menu makan olahan jengkol di warteg saya sering dipesan warga, karena murah-meriah. Tapi sekarang, paling mereka makan dengan telur ditambah sayur,” ujar Muthmainah.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Lebak, Orok Sukmana memastikan, tingginya harga jengkol tidak hanya terjadi di pasar wilayah Kabupaten Lebak. Melainkan, hampir diseluruh pasar seBanten, atau mungkin seIndonesia.
“Mungkin hukum ekonomi berjalan, komoditi apapun jika permintaan banyak, dan barangnya langka pasti harganya mahal,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih)