300 Jaringan Pipa PDAM Rusak
SERANG,SNOL– Sebanyak 300 jaringan pipa air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Al-Bantani, Kabupaten Serang, rusak parah atau bocor. Hal itu disebabkan adanya aktivitas alat berat pada proyek pelebaran jalan yang tidak mengindahkan intruksi dan permohonan dari PDAM.
Direktur PDAM Tirta Al-Bantani Serang, Ahmad Rifa’i mengungkapkan, akibat rusaknya saluran pipa air bersih, saat ini ada sekitar 10 ribu rumah warga terganggu dan kesulitan mendapatkan air bersih. Ironisnya, hingga kini tidak ada perbaikan baik dari Kementrian Pekerajaa Umum (PU) ataupun Pemerintah Daerah.
“Harusnya pelebaran jalan itu memperhatikan keberadaan jaringan pipa PDAM, jangan sampai yang ada main keruk saja,” kata Arif, Rabu (3/6), dengan nada kesal.
Pada prinsipnya, tambah Arif, jaringan Pipa PDAM tersebut dibangun oleh Kementrian PU dan Pemda. Seharusnya, ketika ada pelebaran jalan atau program pemerintah, jangan sampai merusak aset negara. “Masa Negara merusak asset Negara. Terus, kerusakan yang diakibatkan tak diperbaiki, malah main tinggal saja,” tambahnya.
Semua proyek pelabaran jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemda, polanya hampir sama. Padahal, satu titik perbaikan jaringan irigasi saja bisa menghabiskan Rp15 sampai dengan Rp20 juta. “Harusnya proyek perbaikan jalan itu satu paket dengan pemindahan jaringan pipa baru. Soalnya, dulu juga pernah ada pelebaran jalan di jalur Jalan Raya Ahmad Yani – Sudirman. Itu sudah satu paket dengan pemindahan utilitas PDAB di trotoar. Jadi, yang lama dimatikan. Ini mah semua harus PDAM, dari mana dananya kita untuk pembuatan baru,” keluhanya lagi.
Atas kondisi itu, pihaknya sudah melayangkan surat kepada dinas terkait di Provinsi Banten. Akan tetapi, pihak Provinsi beralasan tidak memiliki anggaran untuk perbaikan jaringan pipa PDAM yang rusak akibat proyek pelebaran jalan tersebut. “Kita udah lama layangkan surat, bilangnya tidak ada anggaran perbaikan jaringan pipa. Anehnya, untuk pembebasan lahan seperti gedung atau rumah ada, tapi untuk jaringan pipa tidak ada. Padahal, perbandingannya kan sudah jelas lebih besar mana anggarannya. Selain itu, hal ini juga kan untuk kepentingan masyarakat,” paparnya.
Selama ini Pemprop Banten memang selalu berkoordinasi dengan pihaknya terkait adanya rencana pelebara jalan. Namun pada pelaksanaanya justru seolah tidak mengindahkan imbauan dari PDAM. “Koordinasi memang ada sama kita tapi pas pelaksanaannya justru sebaliknya. Jadi kita kerepotan, misalnya mau benerin lima titik malah muncul lagi titik lain. Adapun titik-titik yang kerap terdapat proyek pelebaran jalan meliputi, Kecamatan Cikande, Keragilan, Ciruas, Kebon jahe, sampai dengan Kramatwatu,” jelasnya.(sidik/mardiana/jarkasih)