Kena Razia, Pelanggar Lalu Lintas Lemas
TANGERANG, SNOL—Para pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil yang melintas di Jalan Daan Mogot khususnya depan Taman Pintu Air, Rabu (27/5) kaget bukan kepalang. Pasalnya, begitu keluar dari jembatan Cisadane maupun Alun-alun Ahmad Yani puluhan petugas Polantas bersama anggota POM TNI, Satpol PP dan Dishub sudah bersiaga ‘menunggu’.
Ya, petugas itu bersiaga menunggu untuk merazia para pelanggar lalu lintas. Tak ayal, para pengendara motor hanya bisa pasrah ketika dicegat dan diminta menunjukkan kelengkapan surat-surat berkendara. Beberapa diantaranya terlihat berusaha mencari celah di sela-sela mobil agar luput dari pantauan aparat. Namun lantaran petugas berjejer dari sisi kiri dan kanan jalan upaya ‘menghindar’ akhirnya pun gagal.
Tak cuma sepeda motor, petugas gabungan tersebut juga beberapa kali nampak menghentikan kendaraan pribadi, angkutan umum bahkan truk pengangkut barang. Banyak yang terlihat lolos lantaran sudah disiplin, namun tidak sedikit juga yang akhirnya menerima slip tilang berwarna merah.
“Nggak nyangka saya kalau ada razia,” ujarnya salah seorang pengendara sepeda motor M. Robin (28) dengan nada lemas. Warga Cimone, Kecamatan Karawaci ini mengaku tidak membawa membawa STNK. “STNK dibawa saudara saya, ini saya mau kerja ke Batuceper,” terangnya. Selain memberi sanksi tilang, polisi juga nampak menyita delapan unit sepeda motor untuk dibawa ke Mapolres. Setelah menilang, aparat juga memberi teguran kepada pelanggar. “Besok-besok, jangan diulangi lagi,” ujar salah seorang petugas memperingatkan seorang pelajar yang kena tilang yang hanya dijawab anggukan kepala.
Banyaknya kendaraan yang diberhentikan petugas tak urung menimbulkan kemacetan panjang di Jalan Daan Mogot. Kemacetan terutama terlihat mengular dari arah Jalan KS Tubun serta dekat Alun-alun Ahmad Yani. Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang, Komisaris Syafi’i kepada Satelit News menjelaskan, razia kali ini adalah bagian dari giat Operasi Patuh Jaya 2015 yang digelar serentak di seluruh Indonesia. “Sasaran operasi kali ini adalah semua bentuk pelanggaran, seperti melawan arus dan berkendara yang membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain,” terang Syafi’i.
Syafi’i menambahkan, razia kemarin adalah hari pertama dimana pihaknya menyasar jalan-jalan protokol. “Adapun untuk Binmas (Bimbingan Masyarakat) baik preventif maupun preemtif menggelar bimbingan ke sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok masyarakat. “Dalam giat ini kita libatkan 50 anggota, terdiri dari 10 orang petugas POM TNI, 5 orang anggota Satpol PP, 10 orang personel Dishub dan sisanya anggota Polri,” terang perwira menengah dengan satu melati di pundaknya ini. Syafi’i menambahkan, razia kali tersebut akan digelar sampai 9 Juni mendatang. “Ini operasi terpusat yang digelar di seluruh Indonesia. Adapun kepada pelanggar kita kenakan tilang dan diharapkan mereka nantinya memiliki kesadaran untuk tertib berlalu lintas,” tegasnya.
Adapun jalan-jalan yang akan dijadikan wilayah razia adalah wilayah dengan tingkat kemacetan tinggi. “Kita tidak menetap di satu tempat, akan tetapi kita mobile, dilihat wilayah mana tingkat kemacetannya parah,” pungkasnya. (mg28/made)