Pengamen Tewas Usai Berkelahi
KARAWACI,SNOL—Perkelahian massal antara 13 pengamen dengan puluhan warga Gerendeng terjadi di pinggiran Sungai Cisadane, tepatnya di Jalan Letda Dadang Suprapto, Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Selasa (26/5) sekira pukul 00.10 wib. Seorang pengamen, Anggi Permana (25), tewas dalam peristiwa tersebut.
Perkelahian itu bermula dari ketidaksenangan warga Gerendeng melihat ulah 13 pengamen kasak-kusuk di sekitar rumah mereka. Warga juga resah menyaksikan para pengamen yang dalam kondisi mabuk chiu melakukan sweeping.
Warga kemudian mengusir para pengamen. Tapi, pengusiran oleh warga tidak ditanggapi pengamen dengan nada menantang sehingga terjadi perkelahian antara mereka dengan para pemuda Gerendeng. Karena kalah jumlah, pengamen menyerah. Sembilan orang diantaranya ditangkap warga dan dibawa ke Lapangan Futsal di Jalan Letda Dadang Suprapto sementara empat pengamen kabur.
Saat dibawa ke dalam lapangan, salah seorang pengamen Anggi Permana jatuh pingsan. Anggi yang diketahui sempat berkelahi dikira pingsan namun ternyata tewas. Jasadnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang sedangkan kasus ini ditangani Polsek Karawaci.
Kapolsek Karawaci, Kompol Jonni Panjaitan menjelaskan kejadian ini merupakan buntut peristiwa yang terjadi pada 24 Mei 2015. Saat itu, dua pengamen bernama Adi Susanto bersama temannya mengamen di Jalan Letda Dadang Suprapto, tepatnya di dekat pameran pendidikan Festival Cisadane. Adi mengamen dalam keadaan mabuk dan setengah memalak. Warga sekitar yang jengkel kemudian mengambil uang dan gitar Adi.
“Pengakuan pengamen yang kita minta keterangan, saat itu Adi sempat dipukul oleh orang yang mengambil gitarnya,”kata Kompol Jonni Panjaitan, Selasa (26/5). Selanjutnya, pada 25 Mei 2015 malam, sekira pukul 23.30 wib, Adi membawa empat temannya yakni Nanang, Ronald, Firman dan Anjar untuk bertemu dengan rekannya sesama pengamen yakni Budi, Rizky, Bisma dan Ali di belakang Robinson.
“Di situ Adi menceritakan kepada teman-temannya. Adi mengajak ke lokasi tempat gitarnya yang diambil warga. Tapi dia sendiri tidak tau siapa yang mengambil gitar tersebut,” tutur Kapolsek. Kemudian, rombongan Budi mengikuti ajakan Adi. Tapi Budi meminta agar mereka tidak main kekerasan dan diselesaikan secara damai. Mereka akhirnya berjalan dari Robinson ke lokasi tempat gitar milik Adi diambil warga. Di perjalanan, Adi dkk bertemu lagi dengan 4 orang pengamen yakni Angga Pratama, Anggi Permana (korban) dan dua pengamen lagi yang tidak diketahui namanya.
“Mereka nanya-nanya ke warung dan lainnya tapi semua jawaban menjawab tidak tau. Memang mereka saat itu dalam keadaan mabuk minuman chiu. Disitu warga merasa kurang senang akhirnya sempat terjadi kejar-kejaran. 9 orang berhasil diamankan warga dikurung dalam lapangan futsal, 4 lainnya kabur melarikan diri,” paparnya.
Di dalam lapangan futsal, warga tidak senang dengan penampilan pengamen yang urakan. Berdasarkan pengakuan salah seorang pengamen juga sempat mendapat pukulan dari warga. Sementara korban Anggi Permana, tiba-tiba saja jatuh, dikira pingsan, tapi ternyata sudah tidak ada nyawa.
“Jadi kematian korban bukan karena dipukuli atau dikeroyok warga. Kami tidak bisa memastikan penyebabnya karena masih menunggu hasil medis. Kami juga tidak mendapati luka di badan korban, hanya memar saja yang belum tau juga disebabkan apa,” kata Kapolsek. Kapolsek menambahkan, pihaknya sudah mengamankan satu orang warga untuk diminta keterangan dan 8 pengamen juga masih berada di Polsek Karawaci.
Ketua RT 1/4 Kelurahan Grendeng Kecamatan Karawaci, Suki mengatakan, saat itu memang dia hadir di sekitar lokasi kejadian. Tapi dia sendiri tidak begitu memahami persoalan yang menyebabkan satu orang pengamen tewas.
“Saya pulang kerja tidur, terus di lapangan futsal ada warga yang ramai-ramai. Akhirnya saya kesitu. Tapi saya tidak tau banyak,” kata Suki saat ditemui dirumahnya. Suki menjelaskan awalnya keributan terjadi di wilayah RW 4 dekat jembatan. Kemudian warga membawa pengamen kedalam lapangan futsal. Warga yang berkumpul juga banyak sampai 200 orang.
“8 orang pengamen dibawa ke polsek, satu pengamen lagi yang meninggal baru diangkat setelah ambulance datang,” jelasnya. (uis/gatot)