Menguak Memori Indahnya Cisadane
TANGERANG,SNOL—Festival Cisadane 2015 seakan membuka memori tentang keindahan sungai yang membelah Tangerang. Parade 100 perahu dalam acara pembukaan festival, Sabtu (23/5) sore lalu, membuat keindahan Sungai Cisadane yang lama menghilang kembali terlihat.
Pembukaan Festival Cisadane dilakukan dengan sangat meriah. Ribuan warga memadati bantaran Kali Cisadane mulai dari kawasan Benteng Makasar Kecamatan Tangerang hingga Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci.
Acara yang dibuka pukul 16.00 wib itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan tarian Nyimas Melati dan atraksi Rampak Bedug. Tak kalah menariknya dengan penampilan perpaduan musik marching band dengan alat kesenian Betawi Gambang Kromong.
Setelah itu, pawai 100 perahu yang ditunggu-tunggu tiba. Parade perahu dalam pembukaan Festival Cisadane dimulai dari penampilan tiga jetsi yang memperagakan aksinya. Ketiga perahu itu masing-masing membawa bendera yakni berlambang Kota Tangerang, Tangerang Ayo dan Tangerang LIVE. Setelah itu, pasukan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang yang menyemprotkan air ke atas seperti air mancur. Tak kalah menariknya, penampilan Liong dan Barongsai di atas perahu. Aksi itu juga membuat ribuan pengunjung yang hadir tidak memejamkan matanya.
Selanjutnya ada 60 perahu cacing yang diisi orang-orang dengan pakaian adat dari Banten, Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Bali. Ada juga atraksi seorang kakek berpakaian baju Betawi yang memegang petasan. Ada pula si Gatot Kaca yang menari-nari di atas perahu. Para peserta yang berada di perahu pun melambaikan tangannya kepada pengunjung dan para pejabat seperti Walikota Tangerang Arief R Wismansyah yang berada di podium. Setelah itu, ada beberapa perahu naga, kano, perahu layar, perahu dari BPBD, TNI AL dan Tagana serta getek turut berparade.
Sarbini (75) dan Sanaan (68), warga Kampung Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas Kota Tangerang mengaku sangat senang menyaksikan beragam atraksi di Festival Cisadane. Menurut mereka, parade perahu telah menyegarkan kembali memori tentang indahnya Sungai Cisadane. Keduanya juga selalu datang ke festival ini karena ada perlombaan perahu naga yang dulu sangat populer.
“Anak zaman sekarang kagak pada suka dengan lomba perahu yang biasanya ada saat perayaan Pecun. Padahal dulu ramainya minta ampun. Makanya sekarang kami datang ke sini,”kata Sarbini.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah berharap Festival Cisadane tahun ini lebih meriah dari sebelumnya. Festival ini, kata Arief, diselenggarakan penuh dengan semangat kerjasama.
“Saya berterimakasih kepada semua yang sudah terlibat. Tentunya kita berharap festival ini lebih meriah dari sebelumnya karena diisi dengan parade perahu, ada perahu naga, perahu layar, perahu cacing, jetski dan lainnya,” kata Arief.
Dia menambahkan, Kota Tangerang telah mencanangkan diri sebagai kota yang layak dikunjungi, kota yang layak investasi, kota yang layak huni dan kota cerdas (e-city). Festival Cisadane diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan yang datang ke Kota Tangerang.
“Mudah-mudahan Festival Cisadane ini menjadi hiburan. Tahun depan dipersiapkan supaya bisa menyelenggarakan lomba Perahu Naga Internasional. Malaysia dan Singapura sudah meminta untuk diundang,” ucapnya. Menurutnya, dalam membangun kota seperti yang diharapkan tentu perlu sinergitas antara DPRD dengan Pemerintah bersama unsur Muspida lainnya. Segala potensi harus dimanfaatkan dengan kebersamaan untuk semakin maju di masa datang.
“Sejarahnya dulu di Cisadane banyak perahu eretan, perahu poles, khas budaya masyarakat kota. Sekarang kita hadirkan sekitar 117 perahu untuk memeriahkannya. Kita juga terus menata dan menjaga kualitas Sungai Cisadane sehingga menjadi salah satu objek wisata nasional,”tandasnya.
Hari Kedua Diisi Lomba Perahu Naga
Sukses menggelar pembukaan meriah di hari pertama, Festival Cisadane langsung berlanjut dengan perlombaan perahu naga terbuka se-Jabodetabek yang menampilkan empat tim. Ke empat tim tersebut yakni Candrasa, Gajah Mada, Koarmabar A dan Dolphin Marinir.
Agun Chumaidi, Ketua Pelaksana Lomba Perahu Naga mengatakan lomba perahu dayung merupakan rohnya festival Cisadane. Hal itu dibuktikan dengan antusias masyarakat penonton yang sengaja datang untuk menonton perlombaan tersebut.
“Ketika dimulai masyarakat langsung mendekat ke pagar pinggir sungai dan ketika selesai langsung bubar. Ini merupakan bukti bahwa perlombaan tersebut salah satu daya tarik dari festival ini,”ujar Agun. Dalam perlombaan tersebut, tim Koarmabar A keluar sebagai juara diikuti Dolphin Marinir di urutan kedua. Tim Gajah Mada di peringkat tiga sedangkan tim Candrasa harus puas di urutan empat.
“Untuk lomba perahu naga dan kano tingkat lokal akan dilaksanakan Jumat (29/5) mendatang yang akan dimeriahkan oleh perlombaan tim perahu naga yang pesertanya perempuan,”kata Agun. (uis/mg28/gatot)