Tiga Korban Tenggelam Lewati Masa Kritis
PAKUHAJI,SNOL—Tiga bocah korban tenggelam di kubangan alat berat Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji yakni Riyan, Agus Kurniawan dan M Robi berhasil melewati masa kritis setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mitra Husada, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/5). Kondisi Agus dan Robi sudah mulai membaik sementara Riyan masih terlihat sangat lemah.
Salah seorang korban tenggelam Muhammad Robi (8) mengaku tidak sadar saat dibawa ke rumah sakit. Dia mengira masih berenang di kubangan ketika mulai tenggelam dan kehilangan kesadaran.
“Saya tidak ingat apa-apa. Yang saya tahu hanya mandi saja,”katanya sambil berbaring di tempat tidur rumah sakit, kemarin. Dia bercerita kembali soal peristiwa yang menimpanya. Saat itu, kata Robi, dia hanya ingin menonton pentas dangdut di Desa Kalibaru bersama kawan-kawannya. Tapi karena cuaca panas, anak-anak itu mencari hiburan dengan mencari ikan di kubangan air. Saat menangkap ikan, baju dan badan mereka kotor sehingga seharusnya ada kesepakatan untuk membersihkan tubuh dengan mandi. Setelah itu, Robi tidak ingat apa yang terjadi.
“Tahu-tahu di rumah sakit,”ujar Robi.
Nurjaya (25), ayah dari Agus bersyukur anaknya kembali pulih dan selamat dari maut. Biaya pengobatan, kata Nurjaya, dibayar sepenuhnya oleh pengembang yang memiliki kubangan. Meski demikian, dia menyayangkan tidak adanya plang berbahaya pada kubangan tempat cuci alat berat milik pengembang kawasan pergudangan tersebut. Padahal tidak adanya papan peringatan akhirnya menyebabkan anak-anak secara sembrono mandi di kubangan tersebut.
Minah, nenek Riyan mengaku sedih melihat cucunya masih terbaring lemas. Dia berharap cucunya cepat sembuh dan bisa kembali ke sekolah. Perempuan tua ini mengaku tidak bisa tidur setiap melihat cucunya terbaring.
“Semoga Riyan cepat sembuh dan bisa bermain lagi bersama teman-temannya,”harapnya. Sampai kemarin, pihak rumah sakit sudah memberikan penanganan medis berupa suntikan, infus oksigen serta obat kepada para korban.
Salah seorang tenaga medis, Betty mengatakan saat ketiga pasien datang ke rumah sakit kondisinya kritis. Dokter langsung memberi suntikan, serta infus oksigen agar pasien melewati masa kritis.
“Untuk Agus dan Robi sudah bisa pulang besok. Sementara Riyan kondisinya masih sangat lemah,”ujarnya.
Kapolsek Pakuhaji AKP Edi Kosmanto mengatakan pihaknya memerintahkan pengembang kawasan pergudangan pemilik kubangan untuk menguruk lokasi tersebut dengan tanah. Itu dilakukan agar kubangan tidak kembali menelan korban.
“Saya berharap para pengembang tidak ceroboh saat menghentikan proyeknya, termasuk seperti kubangan air yang bisa melayangkan nyawa anak,”tegasnya.
Camat Pakuhaji Nurhalim mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya korban tenggelam di pengurugan tanah. Dia beserta jajarannya juga langsung ke lokasi saat kejadian.
“Saya turut berduka cita atas musibah yang menewaskan anak tenggelam di pengurugan,”ungkapnya.
Seperti diketahui, empat anak tenggelam di kubangan yang biasa dijadikan tempat cuci alat berat di Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji, Rabu (20/5). Peristiwa yang menggemparkan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 wib. Seorang anak yakni Wahyudin tewas dalam peristiwa ini. (mg26/gatot)