Zaki Hukum Push Up 7 Satpol PP
TIGARAKSA,SNOL—Gara-gara tidak hormat ketika bendera merah putih dikibarkan, 7 orang provost Satpol PP dihukum push up oleh Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar. Peristiwa ini terjadi saat upacara Hari Kebangkitkan Nasional di lapangan Maulana Yudha Negara Pusat Pemkab Tangerang, Rabu (20/5).
Informasi yang dihimpun Satelit News, Mulanya upacara yang sedianya untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Pendidikan Nasional tersebut dilakukan pukul 08.00 Wib berjalan khidmat. Namun, Bupati Zaki nampaknya terlihat kesal melihat perilaku anggota provost Satpol PP yang hilir mudik saat bupati membacakan sambutan. Hal itu dikarenakan anggota provost sibuk memantau para peserta upacara, sebagai antisipasi peserta yang pingsan.
Namun, perilaku ini terus berlanjut hingga momen pengibaran mendera merah putih. Saat itu bupati melihat satu baris anggota provost Satpol PP tidak hormat. Setelah proses upacara selesai dan peserta dibubarkan, bupati menghampiri ketujuh provost tersebut dan langsung menegur.
“Satpol PP itu adalah penegak Perda (peraturan daerah) dan menjaga tata tertib. Jadi harus bisa mencontohkan yang baik kepada yang lain,” ucap Zaki dengan nada kesal.
Setelah itu, Zaki minta ketujuh provost tersebut untuk push up sebanyak 20 kali sebagai hukuman karena tidak hormat. Namun, saat tujuh orang tersebut hendak push up, Kasat Pol PP Yusuf Heriawan minta seluruh anggota Satpol PP yang ada di lapangan untuk ikut push up. Alhasil, puluhan anggota Satpol PP push up dihadapan bupati dan menjadi tontotan peserta upacara.
Kepala Satpol PP, Yusuf Heriawan mengakui jika anggotanya tidak hormat saat pengibaran bendera merah putih. Pihaknya pun mengapresiasi hukuman push up yang diberikan oleh bupati. Ia berharap hukuman tersebut mampu meningkatkan kedisiplinan para anggotanya.
“Kemarahan bupati tersebut dipicu karena adanya anggota Satpol PP yang tidak memberikan penghormatan ketika Merah Putih dikibarkan. Saya bahkan mengintruksikan anggota Satpol PP yang lain untuk ikut push up, sebagai bentuk solidaritas. Kami harus siap menerima segala konsekuensinya ketika berbuat salah. Salah satunya adalah hal tersebut,” paparnya.
Lanjut Yusuf, kedepan pihaknya akan terus meningkatkan kedisiplinan. Ini dilakukan sebagai betuk kesigapan petugasnya dalam melayani masyarakat. “Pasti akan kami tingkatkan demi terciptanya pelayanan yang baik kepada masyarakat,” pungkasnya. (mg27/aditya)