Travel Umrah Bikin 49 Jemaah Disandera
BENDA,SNOL—Biro perjalanan umrah PT Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI) di Perumahan Taman Mahkota Blok B/5 Nomor 9 Kecamatan Benda, Kota Tangerang membuat geger. Sebanyak 49 jemaah asal Indonesia yang diterbangkan perusahaan itu disandera sebuah hotel di Kota Jeddah, Arab Saudi.
Salah seorang jemaah, Anzar Rasyid membenarkan dirinya disandera oleh pihak hotel dengan cara menahan paspor. Penyanderaan terjadi karena pihak PT JMBI dianggap belum menyelesaikan pelunasan biaya penginapan rombongan jemaah umrah yang dibawanya. Anzar termasuk ke dalam rombongan 15 jemaah yang berangkat dari Indonesia pada 5 Mei 2015 dan harusnya pulang pada 14 Mei 2015. Tapi, hingga kemarin, dia dan anggota jemaah lainnya masih tertahan di hotel. Secara keseluruhan ada 49 jemaah yang paspornya disandera sehingga tidak bisa pulang ke tanah air.
“Sebenarnya para jemaah sudah berinisiatif membeli tiket pulang atas biaya sendiri meskipun seharusnya sudah termasuk ke dalam paket umroh yang telah dilunasi kepada pihak PT JMBI. Namun, jemaah tidak bisa membeli tiket karena paspor disandera oleh pihak hotel terkait pembayaran yang belum diselesaikan oleh travel,” kata Anzar, Rabu (20/5) malam. Menurut Azhar, sebagian jemaah ada yang lanjut usia mulai sakit-sakitan dan ingin segera pulang. Pihak KJRI juga sudah mengetahui perihal ini dan sedang berusaha membantu menangani. Namun, belum ada kepastian kapan jemaah bisa kembali ke Tanah Air.
“Seharusnya apa yang terjadi antara pihak travel dan hotel, tidak berimbas kepada jemaah. Jemaah tidak tahu-menahu persoalan yang terjadi antara travel dan hotel,”ujar Azhar. Selain itu, tidak ada pihak travel yang mendampingi jemaah selama perjalanan umrah. Jemaah hanya dititipkan pihak travel kepada orang-orang tertentu yang tidak ada kaitan langsung dengan travel JMBI.
“Pihak travel JMBI amat sulit dihubungi. Travel seolah lepas tanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, kantor JMBI yang berada di Perumahan Taman Mahkota Blok B/5 nomor 9 terlihat sunyi. Plang nama perusahaan yang sebelumnya berada di depan rumah pun sudah tidak ada.
Ketua RW 09 Kelurahan Benda Kecamatan Benda Kota Tangerang, Naswardi mengatakan rumah dua lantai yang dijadikan kantor tersebut sudah tutup Senin (17/5) lalu. Pasalnya sewa kontrak rumah tersebut sudah habis dan tidak dilanjutkan oleh pemilik biro, Noor Jannah.
“Kantornya itu kan sewa karena ada rami-ramai saja kemarin. Jadi nggak diperpanjang,” jelasnya. Naswardi menjelaskan, kantor JMBI beroperasi sejak empat tahun yang lalu. Noor Jannah memiliki rumah di samping kantor namun dihuni oleh pegawainya.
“Waktu mau buka kantor, pernah saya sarankan untuk menggunakan ruko saja yang di depan perumahan tapi karena izin domisili usahanya ada di situ, ya akhirnya pakai rumah itu. Selama ini sih tidak ada masalah, baru kali ini saja,” jelasnya. Dia sendiri tidak mengetahui lokasi anyar kantor JMBI. Pasalnya, pemilik tidak melaporkan kepindahannya. “Tidak tahu pindah kemana. Tidak ada laporan ke saya,” jelasnya.
Naswardi menambahkan, pasca bermasalah, sejumlah leader atau agen pencari konsumen kantor tersebut kerap mendatangi kantor. Namun mereka pun tampaknya kebingungan karena sudah tutup.
“Ya mungkin karena leader ini yang nyari calon jemaah, jadi mereka yang diuber pihak jemaah yang di Jeddah itu,”terangnya.
Calon Jemaah Menagih Uang
Selain 49 jemaah yang disandera pihak hotel, ternyata masih ada calon jemaah yang belum diberangkatkan. Seperti yang dialami oleh Hasan Basri (79). Pria asli Jakarta Timur merasa tertipu karena sudah melunasi 24 juta rupiah namun belum juga diberangkatkan.
Saat ditemui tepat di depan kantor JMBI, Hasan mengatakan, sejak kemarin pihaknya datang ke kantor JMBI. Ia ingin menanyakan kepastian kapan ia berangkat umrah bersama istrinya. Namun sejak kemarin belum dapat bertemu dengan karyawan perusahaan travel yang bernama Noor Janah.
“Dari kemarin saya ke sini tapi selalu tidak ada orang,” kata Hasan. Dia mengungkapkan, awalnya dia dijanjikan untuk berangkat pada bulan Januari. Sedangkan sampai bulan Mei belum ada kepastian. Pihaknya juga sudah berusaha mencoba menghubungi nomor seluler milik Noor Janah tapi nomornya sudah tidak lagi aktif.
“Saya juga sudah mengetahui tentang masalah. Para jemaah umrah yang berada di Jeddah sampai saat ini belum bisa pulang ke tanah air. Saya juga berubah pikiran dengan memilih tidak berangkat dan lebih baik berangkat melalui travel lain,” pungkasnya.
Terkait dengan uang dia yang sudah diberikan pada pihak travel, ia tidak tau harus bagaimana caranya agar hak dia dapat kembali. “Saya juga bingung caranya gimana. Ya saya harap dengan adanya para wartawan dan kepolisian dapat membantu dan menginformasikan terus mengenai masalah ini. Saya sangat berharap dua puluh empat juta milik saya dapat kembali,” jelasnya. (mg31/uis/gatot)