Kontrakan Berpenghuni ABG Dirazia

PINANG, SNOL—Operasi penertiban kontrakan dan kos-kosan semakin diintensifkan oleh jajaran aparatur Pemkot Tangerang. Selasa (19/5) malam, giliran pihak Kelurahan Pakojan, dibantu Tramtib Kecamatan setempat, Binmas dan RT/RW setempat bergerak.

      Operasi kali ini menyasar kontrakan di Gang Uduk, RT03/03 yang dihuni para anak baru gede (ABG). Kedatangan lurah beserta petugas Tramtib tak urung mengejutkan warga setempat. Saat razia berlangsung, petugas gabungan menemukan beberapa tas pinggang wanita dan peralatan kecantikan yang berserakan di kamar.

      Melihat adanya barang bukti tersebut, Lurah Pakojan, Awalludin Harahap semakin percaya dengan adanya laporan-laporan warga bahwa kontrakan tersebut diduga sering dihampiri para perempuan untuk bermalam. Awalludin langsung menegur Tajul Anwar selaku penghuni kontrakan.

      Tidak lama berselang, datanglah tiga orang perempuan dan masuk dalam kontrakan yang sedang dirazia itu. Tak pelak, suasana pun makin heboh. Sebab, salah seorang wanita yang baru saja masuk dalam kontrakan mengelak jika ia disebut sebagai wanita bayaran. “Eh saya bukan wanita bayaran, saya keponakan dari Tajul Anwar, “elak perempuan berpenampilan tomboy tersebut.

      Perempuan yang tidak mau menyebutkan namanya itu menambahkan, sudah lama dirinya tinggal bersama saudaranya. Ia terus mengelak saat Lurah menanyakan siapa dirinya. “Saya beneran saudaranya pak, dia ncing saya. Kalau tidak percaya, besok orangtua saya, saya suruh kemari,” terangnya.

      Senada, Tanjung Anwar mengatakan, perempuan itu adalah saudaranya. Ia menambahkan, dirinya tidak akan mungkin melakukan hal-hal yang tidak baik di kontrakannya.

      Usai kegiatan Awalludin Harahap mengatakan, kegiatan tersebut sebenarnya hanya kegiatan rutin operasi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun katanya, dengan adanya laporan warga terkait dengan kontrakan yang diduga sebagai tempat kumpul kebo oleh para ABG, pihaknya bersama Tramtib Pinang langsung bergerak. “Terkait laporan RT malam ini saya langsung datangi kontrakan mereka,” kata Awal. “Saat kita tinjau kontrakan diisi oleh dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Mereka pada belum memiliki KTP, sebab umur mereka masih berjalan 17 tahun. Ada juga yang mengaku sudah menikah namun tidak ada bukti buku nikahnya,” jelasnya.

      Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah memberi pembinaan sebelum penggerebekan tersebut dilakukan. Namun, penghuni kontrakan tidak memiliki kesadaran. “Kami sebelumnya sudah lakukan pembinaan terhadap mereka,” ujarnya. “Untuk kali ini, saya masih kasih toleransi. Saya sudah peringatkan dia jika ini peringatan terakhir. Saya menyuruh agar besok menunjukkan identitas mereka masing-masing kepada RT setempat. Jika memang sudah menikah tunjukkan buku nikah kepada RT. Dan jika masih bandel terpaksa saya suruh mereka pulang ke wilayah aslinya,” pungkasnya.

      Kasi Tramtib Kecamatan Pinang, Suryadi mengatakan, kegiatan tersebut sebenarnya adalah kegiatan pendataan KTP. Operasi KTP yang berada di Kecamatan Pinang sudah berjalan lama. “Razia KTP ini sudah lama dilakukan, sudah ada lima kelurahan,” katanya. Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di wilayah Kecamatan Pinang. “Sebagai pengaman wilayah saya beserta jajaran terus melakukan penertiban,” imbuhnya.

      Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 Anda mengungkapkan, sudah lama kontrakan tersebut membuat resah warga sekitar. Dengan seringnya tempat tersebut dipergunakan oleh anak-anak nongkrong, akhirnya pihaknya melapor kepada Lurah. “Sudah banyak warga yang mengeluh dengan adanya keberadaan anak ABG itu. Dengan begitu, saya langsung melapor sama Pak Lurah. Saya senang dengan tindakan Lurah yang ikut serta dalam penggerebekan ini,” jelas Anda. (mg31/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.