Cari Ikan, Bocah SD Tewas di Kubangan

PAKUHAJI,SN—Warga Kampung Lontar Desa Kali Baru Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang gempar, Rabu (20/5), ketika empat anak tenggelam di kubangan yang biasa dijadikan tempat cuci alat berat. Satu bocah tewas dan dua lainnya harus dirawat ke rumah sakit Bhakti Husada, Sepatan.Peristiwa yang menggemparkan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 wib. Tujuh orang anak yakni Robi, Rian,

Agus, Malin, Daefan, Aspian dan Wahyudin bermain-main di kubangan seraya mencari ikan. Lantas karena badan dan pakaian mereka kotor, Robi dkk memutuskan untuk berenang. Siapa sangka ? kubangan berdiameter 10 meter itu ternyata memiliki kedalaman dua meter sehingga Aspian bersama kawan-kawannya tenggelam.

“Saya baru pertama kali renang di situ. Saya ga tau kalo kolamnya dalam,” ujar Aspian yang masih duduk di kelas satu SD tersebut. Saksi mata lainnya, Muhammad Sumarlin alias Malin mengatakan dia hanya berenang di pinggir kubangan yang terletak di Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji tersebut. Awalnya, Malin menyaksikan kawannya Agus mengambang. Selanjutnya, dia langsung lari ke rumah sambil berteriak minta tolong.

“Saya kaget dan takut saat melihat Agus sudah mengambang tak bergerak,”ungkap Malin. Warga Desa Kali Baru yang bertetangga dengan Desa Laksana langsung berdatangan. Satu per satu, warga mengevakuasi tubuh empat bocah yang tenggelam. Mereka yakni Aspian, Wahyudin, Agus dan Rian. Setelah diangkat ke daratan, warga membalik-balikkan badan korban tenggelam. Agus, Rian dan Aspian berhasil diselamatkan tapi Wahyudin (8) meninggal dunia di lokasi. Agus dan Rian dibawa ke RS Bhakti Husada sedangkan Aspian dirawat di rumah.

“Wahyudin tidak bisa diselamatkan. Kondisi Agus dan Rian tengah mendapatkan penanganan dan sudah berangsur-angsur membaik,” ujar Kepala Unit Pembinaan Masyarakat Polsek Pakuhaji, Ipda Sambas, kemarin. Dia menyatakan pihaknya tengah mendalami peristiwa nahas yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

“Saat ini kami tengah mengumpulkan data terkait kejadian tersebut,” ujar Sambas.

Ketua RT RT 04/09, Desa Kali Baru, Tompul menjelaskan kubangan tersebut dibuat sekitar dua bulan lalu dan sering digunakan untuk mencuci alat berat (beko-red) seusai meratakan tanah di kawasan yang rencananya akan dijadikan pergudangan tersebut.

“Untuk pembangunan, termasuk adanya lubang tersebut kami tidak tahu karena tidak ada laporan dari pengembang. Hanya saja seluruh korban memang warga kami,” jelasnya. Menurut dia, kejadian tenggelamnya anak tersebut memang baru pertama kali terjadi diwilayahnya. Hanya saja pihaknya menyayangkan kurangnya pengamanan di lahan tersebut sehingga menimbulkan korban jiwa.

“Seharusnya ada pengamanan atau tanda bahaya, sehingga tidak ada anak yang berenang,” ujar pria yang juga merupakan ayah dari Muhammad Sumarlin.

Sementara itu, jasad Wahyudin langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Lontar Desa Kalibaru sekira pukul 17.30 wib. Orangtua Wahyudin tampak syok saat pemakaman berlangsung. Kawan-kawan Wahyudin yang selamat juga tampak menyaksikan prosesi penguburan. Ditemui di rumah duka di Kampung Lontar RT 04 RW O9 Kecamatan Pakuhaji, Dahlia, ibunda Wahyudin, berkali-kali pingsan setiap kali ingat anaknya.

“Saya tidak mau ngomong apa-apa lagi mas. Kalau ingat dia, saya sedih,”ujar Dahlia sambil menangis. Riman, ayah Wahyudin, mengatakan tidak menyangka kejadian ini menimpa anak pertamanya. Beberapa hari sebelum kejadian, Wahyudin sempat minta izin hanya untuk cari ikan. Tapi, dia tidak menyangka malah anaknya berenang hingga tenggelam.

“Saya sangat kaget. Apalagi saya sendiri yang mengangkat jasad anak saya dari kubangan,”ujar Riman sambil meneteskan air mata. Riman merupakan salah seorang warga yang memberikan pertolongan saat peristiwa terjadi. Dia turut mengangkut seluruh tubuh bocah yang tenggelam. Hingga akhirnya dia menemukan tubuh anaknya sebagai salah satu korban tenggelam. Tubuh Wahyudin memang dievakuasi paling akhir. Dan itu dilakukan ayahnya sendiri.

”Saya mohon maaf ke semua orang, bila mana anak saya banyak salah saat masih hidup,”tandasnya. (mg26/hendra/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.