Proyek Pergudangan Jabar Wood Diprotes
CIKUPA,SNOL—Puluhan warga Desa Dukuh Kecamatan Cikupa menggeruduk lokasi proyek pembangunan pergudangan multiguna dan industri Jabar Wood, Selasa (19/5). Warga memprotes proyek yang bertempat di Desa Dukuh dan Bitung Jaya ini, karena diduga belum mengantongi izin gangguan (HO) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Pantauan Satelit News, puluhan warga tersebut bergerak mendatangi lokasi proyek pembangunan pergudangan multiguna dan industri Jabar Wood sekitar pukul 14.00 Wib. Warga mempertanyakan masalah gangguan kebisingan selama proyek berlangsung. Selain itu, warga mengeluh merasa tidak pernah diinformasikan terkait pembangunan tersebut.
“Kami memperbolehkan adanya pembangunan asalkan semua izinnya sudah dikantongi. Mereka berpikir tidak ada debu yang dihasilkan dari sisa-sisa tanah urukan jika dihisap oleh warga dampaknya seperti apa, jangan menghalalkan pembangunan begitu saja,” keluh Saepul Mahrib selaku Ketua RT 05/02 kepada Satelit News.
Menurut Saepul, pembangunan proyek pergudangan tersebut diperkirakan akan berdiri di atas tanah seluas 82 hektar. Sayangnya, pembangunan berskala besar tersebut tidak juga menyerap warga sekitar untuk bekerja pada proyek tersebut. “Total semua pembangunan itu sekitar 82 hektar. Sedangkan izinnya kepada warga sekitar tidak pernah diberitahukan. Sudah begitu warga juga tidak ada yang dipekerjakan,” tandasnya.
Warga lainnya Nana mengatakan, sebelumnya warga sudah melakukan negoisasi kepada pihak pengembang. Namun hingga kini usulan warga tersebut tidak juga mendapat respon yang baik. Warga pun mendesak Pemkab Tangerang untuk segera melakukan tindakan terhadap kegiatan pembangunan tersebut.
“Jika pemerintah tidak melakukan tindakan maka masyarakat akan bertindak sendiri dengan massa yang lebih banyak,” tegasnya.
Nana mengaku warga juga sudah melaporkan masalah ini ke kantor desa setempat untuk melakukan tindakan. “Kepala desa saja sudah mendukung warga sekitar. Kasihan warga yang berdekatan langsung dengan pembangunan. Belum lagi kalau malam hari suara mobil alat beratnya sangat menggangu saat tidur,” ucapnya.
Menanggapi protes warga, General Manager PT Jabar Wood yang bertugas dilokasi pembangunan, Iwa mengatakan, pihaknya sudah pernah membicarakan permasalahan warga kepada pihak perusahaan. Namun memang pembahasan permasalahan tersebut membutuhkan proses yang tidak sebentar.
“Soal izin kami sudah memiliki semuanya. Jadi tidak seperti yang diduga oleh warga. Seperti izin HO dan IMB sudah ada. Intinya mereka ke sini ingin mencari kejelasan mengapa warga sekitar tidak mendapat pekerjaan disini. Sebenarnya kami ingin semua warga sekitar dapat terserap, tapi keputusan itu ada di manajemen kantor. Saya di sini hanya bertugas sebagai pengawas saja,” pungkasnya. (mg27/aditya)