Pelayanan RSUD Masih Dikeluhkan
TANGERANG, SNOL—Pelayanan Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang masih dikeluhkan masyarakat. Pasalnya ketika ingin berobat, pasien justru mendapat perkataan tidak simpatik dari pegawai RSUD. Kepada Satelit News, Yunita salah seorang keluarga pasien bernama Junaedi warga Cipondoh menuturkan, Sabtu (9/5) siang
dirinya mengantar pamannya untuk mendapatkan perawatan di RSUD. Pamannya yang mengidap Hepatitis akut pada saat itu dalam kondisi mengkhawatirkan sehingga harus mendapatkan perawatan.
Sang paman sendiri akui Yunita sebelumnya memang pernah dirawat di RSUD Kota Tangerang. Bahkan, karena dianggap membutuhkan perawatan lebih lanjut, pihak RSUD akhirnya mengeluarkan rujukan agar pasien dirawat di RSCM Jakarta.
Sayangnya, kondisi pasien yang terus mengkhawatirkan membuat pihak keluarga akhirnya kembali membawa pasien ke RSUD. Maksudnya saat itu adalah agar pasien terlebih dahulu mendapat pertolongan pertama. Sayangnya justru saat itulah pegawai RSUD enggan kembali menangani. “Tidak ditangani sampai kami pulang kembali,”ujar Nita panggilan Yunita.
Bahkan, saat itu ketika pihak keluarga mencoba meminta tolong kepada salah seorang anggota DPRD Sahroni agar bisa difasilitasi. Namun kenyataannya, sang pegawai malah berkata ketus. “Katanya enggak ada urusan sama Dewan atau Walikota,” ujar Yunita menirukan ucapan pegawai yang dimaksud.
Saat itu, keluarga diterima oleh pegawai RSUD yang tidak diketahui nama dan jabatannya serta melayani dengan nada cenderung kasar dan mengatakan bahwa pasien tidak dapat diterima di RSUD karena sudah diberikan rujukan ke RSCM Jakarta.
Sementara kondisi pasien sedang menurun dan membuat panik keluarga. “Kami mengerti prosedur, tetapi posisi pasien sedang drop, seharusnya dilihat terlebih dahulu, yang kami sayangkan adalah sikap pegawai yang berkata dengan kasar,”terang Yunita.
Sementara anggota DPRD Kota Tangerang, Sahroni menjelaskan, pada saat itu pasien meminta bantuan kepadanya untuk bisa masuk ke RSUD. Saat itu juga dirinya menghubungi Kepala Keuangan Tupa serta dr Wibisono selaku Direktur Utama dan mereka memperbolehkan masuk. Namun sampai pasien tersebut pulang, mereka belum bisa masuk dan mendapatkan perawatan.
Ditambahkannya, yang membuat dirinya meradang adalah, adanya kata-kata dari pegawai yang menolak dengan mengatakan bahwa tidak ada urusan dengan Dewan dan Walikota. Padahal rumah sakit tersebut adalah milik Pemkot yang dibiayai dengan uang rakyat, serta pegawai tersebut digaji oleh uang rakyat sehingga tidak sepantasnya berlaku demikian.
“Sangat disayangkan ada pegawai di RSUD yang melayani dengan kasar serta mengapa pihak manajemen yang dihubungi mengatakan sanggup menerima tidak bisa mengarahkan kepada bawahannya, harus ada evaluasi terhadap pegawai yang seperti itu,’jelas Sahroni. Sementara Direktur RSUD Kota Tangerang dr Wibisono tidak bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi mantan Sekretaris BPMPKB itu tidak mengangkat telepon wartawan, demikian juga sms yang dikirim tidak dibalasnya. (mg28/made)