Pemkab Soroti 10 Perusahaan Pembuang Limbah ke Sungai Ciujung

SERANG,SNOL— Sungai Ciujung yang selama ini menjadi salahsatu sumber penghidupan masyarakat kini kondisinya semakin memprihatinkan. Airnya kotor dan tercemar limbah. Salahsatu penyebabnya diduga berasal dari 10 perusahaan industri yang tidak mengelola limbah produksinya dengan baik dan membuangnya ke sungai itu.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Serang, Irawan Noor usai menghadiri Dialog Publik dan Kursus Lingkungan Hidup di salah satu Hotel di Kota Serang, Selasa (5/5).

“Ada sekitar 10 perusahaan yang masih membandel dalam mengelola limbah. Kami upayakan perusahaan-perusahaan tersebut agar mematuhi ketentuan dengan melakukan pembenahan ke arah yang lebih baik,” kata Irawan.

Menurutnya, jika perusahaan itu tidak ada itikad baik melakukan pembenahan ke arah yang lebih baik, pihaknya terpaksa akan mengambil langkah tegas, berupa pemberhentian produksi sementara, atau mengurangi produksi perusahaan tersebut. ”Kami tidak bisa membiarkan. Kami akan lihat jenjangnya, apakah ada perubahan atau tidak. Kalau memang tidak ada upaya perubahan setelah kita awasi, maka akan kami tindak tegas,” ujarnya.

Seharusnya dalam hal ini dokumen upaya kelola lingkungan dan upaya pemantuan lingkungan (UKL dan UPL) tidak hanya dijadikan sebagai persyaratan dokumen administrasi, melainkan perusahaan harus melihat dampak lingkungan yang akan terjadi bila pengelolaan limbahnya tidak diperhatikan. ”Dokumen lingkungan adalah persyaratan dokumen administrasi, tapi itu juga adalah sebagai panduan didalam mengelola lingkungan,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, Sektor lingkungan hidup saat ini terus mengalami penurunan. Dimana persoalan-persolaan lingkungan pada prinsinya tidak hanya berhadapan dengan teknologi, melainkan berhadapan denga manusia. Persoalan tersebut antara lain ke pemimpinan atau orang-orang yang memberikan peranan besar didalam usahanya. ”Kerusakan lingkungan menurut para ahli terjadi lantaran adanya pertumbuhan ekonomi,” terang Irawan.

Wakil Bupati Serang, Tatu Chasanah, mengaku pihaknya sudah mengumpulkan industri-industri yang bermasalah dalam penanganan limbah. ”Kami sudah kumpulkan industri yang bermasalah, yang kena sanksi juga ada, karena industri ini memang progresnya sangat lambat dalam penanganan limbah. Jadi ini kembali ke niat perusahaannya,” kilah Tatu.

Menurutnya, kondisi sungai Ciujung saat ini tidak seperti dulu. Pasalnya, debit airnya saat ini sudah tidak memadai dan memprihatinkan. ”Meskipun pada dasarnya limbah itu tidak murni dari industri atau ada juga limbah rumah, tapi kami upayakan agar industri mengelola limbah sendiri,” jelasnya. (mg23/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.