Siswa SMP Ikut UN di Dalam Penjara
SERANG,SNOL– Sejumlah siswa SMP dipastikan akan mengikuti ujian pada Senin (hari ini, red), di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak, di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang. Mereka terpaksa mengikuti ujian di dalam penjara karena perbuatan melawan hukum yang dilakukannya.
Ketua Panitia UN tingkat SLTP Banten, Teddy Rukman mengungkapkan, siswa SMP yang ikut UN di sel atau penjara, hanya beberapa orang saja. “Mereka ikut ujian karena penghuni di LP Anak Tangerang. Disana, memang ada SMP Istimewa. Seluruh siswanya adalah warga binaan,” kata Rukman, Minggu (3/5).
Sebelumnya, siswa SMP Istimewa tercatat ada 19 orang, namun saat ini kurang dari 10 orang. Sebagian sudah ada yang lulus dan ikut ujian pada tahun-tahun sebelumnya. “Siswanya sekarang tidak terlalu banyak. Proses pendistribusian serta pengawasan UN disana, tidak berbeda jauh dengan sekolah-sekolah lainnnya yang ada di luar LP,” tambah pria yang juga menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Banten ini.
Saat ini pendistribusian soal UN sudah berada di rayon, dan sub rayon masing-masing Kabupaten/Kota. “Secara umum, semuanya berjalan sesuai rencana. Pihak sekolah akan mengambil naskah UN di masing-masing rayon, atau sub rayon pada hari pelaksanaan. Setiap naskah soal, tidak semua mata pelajaran diambil. Satu hari satu mata pelajaran, sesuai jadwal,” ujarnya.
Pihaknya menjamin pelaksanaan UN SMP sederajat tahun ini tidak akan ada kebocoran soal. “Kami menjamin soal aman, karena mulai dari percetakan naskah sampai disimpan dititik distribusi tekakhir, mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari aparat kepolisian,” ungkapnya.
Penyegelan naskah juga dilakukan berlapis-lapis, sehingga tidak memungkinkan pihak luar atau oknum yang tidak bertanggungjawab menyalahi serta membongkar naskah dengan maksud membocorkan. “Penyegelan kita lakukan tiga kali. Ini untuk menjamin bahwa soal tidak akan bocor,” ucapnya.
Bahkan, pihaknya jauh-jauh hari telah meminta kepada seluruh pihak, temasuk percetakan agar tidak melakukan upaya diluar ketentuan. “Kita pastikan, tidak akan terjadi kecurangan. Kita harapkan, semunya berjalan lancar seperti UN-UN sebelumnya,” terangnya.
Untuk diketahui, jumlah peserta UN SMP se Provinsi Banten sebanyak 140.993 siswa, MTs 57.849 siswa, SMP LB 63 siswa, dan paket B sebanyak 5.054 siswa. Sedangkan, jumlah SMP sebanyak 1.307 lembaga, MTs 921 lembaga, SMP LB 25 lembaga, paket B 291 PKBM. Total yang mengikuti UN SMP sederajat sebanyak 203.959 siswa, dengan 2.544 lembaga pendidikan.
Kepala Dindik Banten Engkos Kosasih Samanhudi optimis kelulusan UN tingkat SLTP di Banten mencapai 100 persen, sehingga nantinya para siswa tersebut bisa melanjutkan ke jenjang SLTA.
“Memang untuk kali ini nilai UN bukan standar kelulusan, tetapi jangan disepelekan, karena nilai UN ini akan menambah nilai kelulusan ditambah nilai raport, lagipula dijadikan pemetaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” imbuhnya. (ahmadi/metty/mardiana/jarkasih)