Hemat Kok Dibilang Pelit

Hemat pangkal kaya. Peribahasa tersebut sudah sering banget kita dengar. Sama seperti sobat Emu yang selalu menyisihkan uang jajannya. Eits, bukan untuk menjadi kaya sob.

Tapi dimanfaatkan untuk mempersiapkan kebutuhan mendadak yang tak diduga-duga.

Meskipun begitu, namanya juga kebiasaan pasti ada saja yang tidak suka dengan perilaku ini. Bahkan, ada saja sobat Emu yang menilai hemat itu seperti orang pelit. Nah loh!!!

Hemat, Tabungan Masa Depan

Sejak kecil, menyisihkan uang jajan menjadi pekerjaan rutin Aulianisa Widini (18), siswi MA Negeri 1 Kota Tangerang. Sudah tidak terhitung lagi jumlah celengan yang dimilikinya. Mulai dari yang standar hingga berkarakter kartun kesayangannya yakni Doraemon. Hingga saat ini, gadis leo tersebut telah memiliki 10 celengan yang diisinya sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Anis, panggilan akrabnya mengaku semuanya merupakan hasil uang jajannya yang sengaja disisihkan.

“Belajar nyelenginnya sejak dari SD. Waktu SD celenganya dibuka. Tapi baru SMP, celengennya tidak aku buka-buka. Memang sudah dijatahin sama aku untuk dicelengin, jadi bukan sisa uang jajan,” ujar gadis berkerudung.

Menurutnya, kebiasaan tersebut sudah menjadi kebiasaan yang sulit kalau tidak dikerjakan. Selain itu, orang tuanya selalu mendukung dan memfasilitasi celengan yang beraneka ragam. Gadis berparas manis ini sellau tertarik untuk memasukkan koin atau secarik kertas ke dalamnya.

Dia menambahkan, berhemat merupakan tabungan untuk masa depan. Artinya, mengatur uang sesuai kebutuhan. Bukan menghamburkan dengan percuma tanpa perhitungan.

Pastinya, dengan membiasakan menyisihkan uang jajan. Akan menjadikan tabungan untuk masa depan. “Hemat itu sebenarnya tabungan masa depan, bukan kekayaan sih sebenarnya,” pungkasnya sambil tertawa.

Takut Dibilang Pelit!!

Hemat sampai nyisihin uang jajan diakui Ekky Aditya Dermawan (17), siswa SMK YP Karya Kota Tangerang membuatnya takut dibilang pelit. Selama uang jajan yang diberikan orang tua digunakan sebaik-baiknya tidak ada masalah.

“Mumpung masih dikasih sama orang tua manfaatin deh sebaik-aiknya, kalau ada sisa baru disimpen. Kalau sengaja disisihkan nggak deh, nanti dibilang pelit lagi sama temen-temen,” terang laki-laki bertubuh tinggi ini.

Meski belum pernah dibilang pelit, namun kekhawatiran itu selalu ada. Menurutnya, kumpul dengan teman-teman bisa mentraktir itu lebih baik daripada harus pura-pura tidak punya uang demi menyisihkan uang jajan. Baginya, hemat tidak cocok dengan pribadinya yang selalu boros. Remaja yang baru duduk dikelas XI ini diakuinya kekurangan uang jajan yang sudah diberikan orang tuanya.

Ia mengatakan, pelaku hemat biasanya hanya dilakoni oleh orang-orang yang rajin menabung. “Cocok banget deh buat orang yang rajin menabung, pasti tahu banget caranya ngatur pengeluaran,” kata Ekky sambil tertawa. (widiawati/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.