Disnaker Didemo Ratusan Buruh Lagi

TIGARAKSA,SNOL—Ratusan buruh PT Hasura Mitra Gemilang yang tergabung dalam serikat Gaspermindo berunjukrasa di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Selasa (28/4). Buruh pabrik bahan injection ini menuntut pemerintah memanggil manajemen pabrik terkait pelanggaran hak normatif.

Puluhan buruh PT Hasura Mitra Gemilang melakukan aksi demo di depan kantor Disnakertrans sekitar pukul 10.30 Wib. Aksi demo ini mendapat pengawalan ketat dari puluhan anggota Satpol PP dan anggota Polresta Tangerang. Saat berorasi, buruh pabrik bahan injection, perangkat lunak elektronik ini mendesak agar perusahaan tidak melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap buruh yang sudah bekerja puluhan tahun.

            Koordiator aksi, Joko Sukoyono mengatakan, saat ini ada sekitar 300 pekerja di Perusahaan PT Hasura Mitra Gemilang yang kondisinya sangat memperhatikan. Pihaknya mendesak Disnaker untuk secepatnya memanggil manajemen perusahaan.

            “Selain buruh tidak mendapatkan hak normatif seperti upah dan jaminan sosial BPJS serta Jamsostek, perusahaan juga melakukan tindakan tidak manusiawi, diantaranya tidak memberikan izin sholat Jumat bagi pekerja muslim,” tegasnya.

            Selain tidak mendapatkan hak normatif, Joko menambahkan, perusahaan melalui manajemen personalia juga terus melakukan intimidasi kepada buruh dengan menyewa preman bayaran. “Kami selalu diintimidasi bahkan pengurus serikat Gaspermindo di mutasi ke daerah Cikarang,” ungkapnya disela-sela aksi demo.

            Saat ini buruh pabrik tersebut belum mendapatkan kepastian kerja, ia meminta perusahaan harus mengangkat semua karyawan yang masih berstatus kontrak menjadi karyawan tetap. Pihaknya mengangap sikap perusahaan sudah bertentangan dengan undang-undang ketenagakerjaan.

            Kepala Disnakertrans Syafrudin mengatakan, saat ini Disnaker sedang menangani perselisihan hubungan kerja antara buruh PT Hasura Mitra Gemilang dan pihak pemilik perusahaan. Ia berharap para buruh bersabar dan tidak terpancing emosi. “Saya masih mempelajari dan saat ini juga masalah tersebut sedang ditangani, serta masih berjalan,” pungkasnya. (mg26/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.