Air Kotor, Korban Banjir Mulai Gatal-gatal
PANDEGLANG,SNOL– Sejumlah warga korban banjir, terpaksa harus menggunakan air keruh untuk kebutuhan sehari-harinya. Kondisi memprihatinkan ini rawan menimbulkan penyakit kulit jenis gatal-gatal dan sejenisnya.
Bahkan, sebagian anak-anak lebih senang mandi serta bermain digenangan air bekas banjir yang melanda beberapa hari lalu. Di sebagian titik, banjir sudah mulai surut. Aktivitas warga berangsur normal dan bantuan untuk para korban terus disalurkan oleh berbagai pihak.
Seorang warga Desa Idaman, Kecamatan Patia, Faturohman menuturkan, beberapa warga terpaksa menggunakan air keruh karena mereka sulit mendapatkan air bersih. Terlebih, sejumlah sumur penampungan air yang selama ini menjadi sumber kehidupan juga turut tergenang banjir.
“Kalau banjir seperti ini, warga jelas kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk memudahkan mereka, akhirnya mencuci piring, gelas dan perabot dapur lainnya menggunakan air keruh. Belum lagi, mereka kesulitan untuk keluar rumah karena disekitar rumahnya tergenang air,” kata Fatur, Selasa (28/4).
Koordinator Tagana Pandeglang, Ade Mulyana, mengaku sempat melihat banyak warga yang menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk bantuan air bersih, harus diajukan ke PDAM melalui surat pengajuan dari pihak desa atau kecamatan ke Pemkab.
“Kami sudah sampaikan hal itu ke beberapa instansi terkait, dan kami akan bantu untuk menjemput seluruh kebutuhan para korban banjir. Baik kebutuhan makanan, sembako, selimut, matras, termasuk air bersih,” ujar Ade.
Informasi yang dihimpun, BPBD Kabupaten Pandeglang kembali menyalurkan bantuan ke beberapa kecamatan yang dilanda banjir. Diantaranya, Kecamatan Bojong, Picung, Munjul, Angsana, dan Panimbang.
“Bantuan tanggap darurat bencana, kami salurkan secara bertahap. Mudah-mudahan korban banjir tetap bertahan, dan banjir segera berakhir,” pungkas Doni, kepala BPBD Pandeglang.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, kemarin menyempatkan diri meninjau banjir ke sejumlah titik sambil menyalurkan bantuan. Ia didampingi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Pandeglang Undang Suhendar, Kepala BPBD Doni Hermawan. Erwan meminta kepada aparat desa, kecamatan dan seluruh pihak untuk sigap dan selalu siaga bencana.
“Kami meminta, seluruh camat agar tanggap bencana. Cuaca ekstrem sedang melanda Pandaglang, kami berusaha maksimal membantu masyarakat, baik bantuan fisik dan material sudah disiapkan,” ungkap Erwan.
Mengenai bantuan air bersih, Erwan menyatakan siap disalurkan secara bertahap. Masyarakat juga diminta lebih berhati-hati dan tetap waspada untuk serangan penyakit dalam kondisi semacam ini.
Diberitakan sebelumnya, sebagian korban banjir di 28 desa 10 kecamatan Kabupaten Pandeglang, masih mengungsi di lokasi yang dianggap aman seperti gedung sekolah, sarana ibadah, kecamatan dan beberapa rumah warga yang tidak tergenang banjir. Para pengungsi membutuhkan selimut dan matras, untuk kebutuhan mereka sehari-hari selama daerahya dikepung banjir. (mardiana/jarkasih)