Warga Negara Wajib Mengenyam Pendidikan
LEBAK,SNOL–Mengenyam pendidikan, merupakan kewajiban setiap warga negara. Agar Negara tidak hancur, dan mudah dibohongi orang lain. Lembaga pendidikan yang diinginkan, disesuaikan dengan keinginannya masing-masing. Bisa melalui pendidikan formal, atau non formal.
Hal itu disampaikan ulama kharismatik Banten, Abuya Muhtadi Cidahu, Cadasari, Kabupaten Pandeglang. Dirinya berkesempatan menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke 81, sekaligus Istighasah dan doa bersama, yang digelar di masjid Agung Kabupaten Lebak.
“Seluruh masyarakat wajib berpendidikan. Silahkan pilih, pendidikan mana yang diinginkan. Jika ingin duduk di pemerintahan, harus sekolah. Kalau ingin jadi Kyai, harus berpendidikan Pondok Pesantren (Ponpes),” kata Abuya Muhtadi, Senin (27/4).
Tanpa orang yang berpendidikan, tambahnya, Negara bisa hancur. Maka dari itu, pendidikan sangat penting. Tingkat pendidikan minimal, sampai SLTA. Kalau sudah lulus, mau langsung kerja boleh. Kalaupun mau kuliah, juga silahkan.
Ditambahkannya, yang ingin kuliah ke luar negeri sangat dipersilahkan. Tapi, kalau pulang dari luar negeri, diminta untuk tidak macam-macam. Apalagi, sampai anti marhaban (shalawat), anti talkim, apalagi sampai anti Pancasila dan membawa aliran yang menyesatkan.
“NKRI harus tetap dipertahankan di Negara Indonesia. Karena, Islam tidak mengajarkan kekerasan. Jika ada yang menyebarkan kekerasan, suruh menemui saya, datang saja ke Cidahu. Masyarakat harus hati-hati, jangan sampai masuk kedalam organisasi yang mengatasnamakan Islam, dengan ajaran sesat. Islam tidak mengajarkan seperti itu,” tambahnya.
Ketua GP Ansor Lebak Ade Budjhaeremi menyatakan, dirinya akan melakukan gerakan yang mendidik kepada kaum muda. Khususnya, diwilayah Kabupaten Lebak. Kaum muda sangat penting mendapatkan pendidikan, karena mereka generasi pemimpin yang akan datang.
“Kami kaum muda siap berperan aktif. Bergerak maju kedepan, untuk membentuk karakter bangsa yang cerdas,” pungkasnya. (mg29/mardiana/jarkasih)