Warga Miskin di Sindang Jaya Tak Dapat PSKS
SINDANG JAYA,SNOL—Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Namun, masih saja ada warga miskin di Desa Sindang Sono Kecamatan Sindang Jaya yang tidak mendapatkan dana kesejahteraan tersebut. Pantauan Satelit News, kurang lebih 20 orang Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Desa Sindang Sono Kecamatan Sindang Jaya tidak terdaftar sebagai penerima dana PSKS.
Akibatnya warga yang notabenenya tidak mampu atau miskin tersebut tidak mendapatkan dana kompensasi kenaikan harga BBM. Ironisnya, pemerintah daerah setempat terkesan menutup mata dan tak memperdulikan nasib mereka.
Salah seorang warga Asmadi (60) mengaku sudah dua kali dirinya tidak terdaftar sebagai penerima PSKS. Padahal setiap kali ada sosialisasi dan pendataan kepada warga dirinya selalu mengisi formulir pendaftaran penerima dana PSKS.
“Sudah dua kali pembagian dana PSKS saya enggak pernah terdaftar, tetapi tetangga saya dapat terus, mungkin karena dia masih keluarganya pak lurah. Lagian kalau misalkan kita mau ngambil nih harus hari itu juga. Kata pentugas kantor posnya kalau diambil besok uangnya akan hangus,” terangnya.
Asmadi yang kesehariannya bekerja sebagai tukang urut ini menyesalkan, banyaknya penerima dana yang dulunya bernama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tidak tepat sasaran. Menurut pria yang tinggal pada sebuah gubuk ini, banyak warga yang menggunakan cincin dan gelang emas ikut mengambil uang sebesar Rp600 ribu tersebut.
“Paling kalau ngurut cuma dapat Rp25000. Buat makan anak dan cucu saja sudah enggak cukup. Kemarin juga sudah didata sama pak RT, tapi sampai sekarang enggak dapat kartunya,” keluh pria paruh baya ini.
Senada, Rina (38) warga lainnya menjelaskan, dirinya bahkan tidak tercantum dalam daftar warga yang berhak menerima dana bantuan selama tiga bulan tersebut. Sebelumnya, ia beserta warga lainnya juga pernah mempertanyakan kepada kepala desa (Kades) setempat tapi hingga kini belum juga ada tanggapan.
“Sebenarnya takut saya mau nanyanya. Takut nanti malah disalahin. Padahal kan uangnya buat makan keluarga juga. Semua serba mahal, apalagi suami cuma kerja serabutan, kadang dapat uang kadang enggak dapat,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial, Endang Waryo mengaku tidak mengetahui persis masalah tersebut. Menurutnya, kewenangan masalah tersebut adalah bidang kesejahteraan sosial. (mg27/aditya)