Bujang Lapuk Ini Ngaku Dirasuki Setan

LEBAK,SN– Sibujang lapuk Juhdi alias Ogot (40) pelaku pembacokan lima orang warga Kampug Cikondang RT.10/02, Desa Sukadaya Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, beberapa hari lalu telah mengakui perbuatan kejamnya. Dari kelima warga yang dibacok, salah satunya korban tewas adalah kaka kandung ibunya sendiri.

Juhdi mengaku saat kejadian, dirinya sedang kalut dan gelap mata akibat terlalu banyak musibah yang menimpa keluarganya terutama gara-gara adiknya menderita paru-paru dan meninggal dunia, saat itu dirinya juga berhenti kerja sebagai tukang las di Bekasi. Dia mengaku selalu terbayang adik yang sudah meninggal. Dia merasa selama ini tidak ada yang peduli dan perhatian kepada dirinya serta keluarganya.

“Pas saya membacok, sama sekali tidak sadar. Pokoknya gelap mata. Kalau di depan saya bayakmah mungkin korbanya juga banyak pak. Waktu itu, juga tidak berpikir panjang tentang akibatnya, namanya juga gelap mata, setan merasuki tubuh saya. Saya sama sekali tidak puya masalah degan korban, itumah sepontan terjadi,” kata Ogot, Kamis (22/4).

Dia mengaku sama sekali tidak ada rencana untuk membunuh. Dari malam sebelum kejadian, dirinya sudah gelap mata dan sempat tidak sadarkan diri serta sempat digotong warga. Siangnya, entah setan apa yang merasuki. Dia mengambil golok dari dapur dan membabibuta mebacok seluruh korban yang ada di hadapanya.

“Sumpah pak, sama sekali saya tidak merencanakan. Kalau masih tidak percaya, silahkan tanya ibu. Golok yang saya gunakan tidak ditajamkan dulu, golok itu sehari-hari yang dipakai bapak untuk ngambil kayu,” ujarnya.

Sesudah melakukan aksi brutalnya itu, dirinya barulah tersadar dan segera melarikan diri ke hutan karena takut dihakimi oleh masyarakat yang ada di kampungnya. Di tengah hutan, selama dua hari dirinya hanya bersembunyi karena takut. Dia juga sangat menyesal telah tega membacok kaka dari ibu dan tetangga yang tidak berdosa apa-apa.

“Saya minta maaf kepada keluaraga, seluruh korban dan masyarakat atas perbuatan yang saya lakukan. Sungguh saya sangat menyesal. Gara-gara saya, keluarga harus menanggung malu dan takut ditahan semua sama polisi. Naudzubillah, saya tidak akan mengulangi lagi. Lebih baik saya pasang badan dan mati,” tuturnya.

Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Candara Bebega mengatakan, Juhdi alias Ogot telah melakukan tindakan pidana pembunuhan dan penganiaan yang menyebabkan korban mengalami luka berat sehingga meninggal dunia.

“Jadi Pasal yang kami terapkan lebih tepat pada 38 junto 351 ayat 2 dan 3 KHUP tentang mengakibatkan orang mati dengan acaman hukuman 7 tahun penjara. Adapun korban berjumlah 5 orang yang meninggal 1 Orang dengan barang bukti karpet, celana penuh darah dan sandal tersangaka. Barang bukti tindak pidana yang dia lakukan berupa golok belum kami temukan tapi itu tidak menjadi masalah,” ujarnya.

Motif Juhdi melakukan pembunuhan diduga hanya stres tindakannya tidak terencana, mungkin haya emosional. Siapa saja yang ketemu dihadapanya dia sikat, itulah motifya.

“Kami akan kembangkan lagi, masih meunggu pemeriksaan saksi-saksi karena korban masih dirawat, lukanya cukup berat. Bahkan anak yang berumur 5 tahun kondisinya kritis, ada sayatan bacokan di kepala. Nanti kalau semua saksi sudah sehat kami akan berupaya untuk mengambil keterangan dari mereka,” pungkasnya.

Seperti telah diberitakan, perlakuan pemuda yang satu ini sungguh kejam. Dia tega membantai setiap orang yang ditemuinya dengan menggunakan sebilah golok. Tidak tanggung-tanggung, enam orang terkapar bersimbah darah, bahkan satu diantaranya meregang nyawa. Peristiwa ini terjadi Minggu (19/4) lalu sekitar pukul 15.30 Wib. Kejadian bermula saat pemuda yang masih berstatus bujangan lapuk bernama Juhdi alias Ogot (40) warga Kampug Cikondang RT.10/02, Desa Sukadaya Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, mendatangi rumah Yayat Nurhayati (30), lewat pintu belakang. Saat itu, Nurhayati sedang memasak di dapur belakang rumahnya. Sedangkan suaminya, Ahmad Aspuri (39) sedang makan di bagian tengah rumah.

Saat sedang memasak, Nurhayati mendengar ada yang mengetuk-ngetuk pintu dapur. Saat pintu dibuka, Ogot sudah berdiri di depan pintu. Kehadiran pelaku yang tampak tidak bersahabat dengan sebilah golok di lengannya itu membuat Nurhayati terkejut. Namun Nurhayati berusaha untuk tenang. “Kaget banget. Emang mau kemana,” tanya Nurhayati kepada pelaku.

Ironisnya, sapaan Nurhayati itu tidak dijawab dengan ucapan melainkan dengan golok digenggaman pelaku yang langsung dibacokan ke arah korban. Akibat sabetan itu, korban mengalami luka di bagian kepala dan lehernya. Korban kemudian berlari keluar menuju rumah saudaranya. Lalu, pelaku menghampiri anak korban dan hendak menggorok leher anak itu, namun aksinya berhasil dicegah Ahmad Aspuri. Di dalam ruangan itu terjadilah perkelahian sengit. Beruntung, pelaku berhasil dikalahkan. Dia langsung lari ke luar rumah korban.

Kalah melawan Aspuri, ternyata tidak membuat pelaku berhenti melancarkan aksi bringasnya. Dia lari ke rumah Eti Suhaeti (30) yang tak jauh dari rumah Aspuri. Di sana, pelaku kembali membabi buta. Suhaeti yang tidak tahu menahu tiba-tiba dibacok oleh pelaku hingga bersimbah darah. Bukan cuma Suhaeti. Sugiar, anaknya yang masih berusia lima tahun juga menjadi sasaran amukan pelaku. Sambil menahan sakit, Suhaeti berlari ke luar rumah sambil membawa anaknya menuju rumah Atiah (60). Melihat korban lari, pelaku langsung mengejarnya.

Naas bagi Atiah. Bermaksud menyelamatkan Suhaeti, dia justru malah menjadi korban kebringasan pemuda itu. Pelaku datang dan langsung membacokkan goloknya tepat mengenai bagian kepala Atiah hingga berulang-ulang. Bahkan, tangan sebelah kiri Atiah terputus akibat sabetan senjata tajam pelaku. Akibat luka bacokan yang sangat serius itu, nyawa Atiah tidak tertolong. Korban tewas seketika di lokasi kejadian.

Melihat Atiah sudah tak berdaya, pelaku langsung menghampiri Samah (70). Dia langsung menyabetkan goloknya hingga mengenai bagian kepala dan pipi nenek renta itu mengalami luka sangat serius. Usai membantai Samah, pelaku langsung kabur. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.