Prostitusi Mahasiswi Dibongkar

CIPONDOH,SN—Bisnis prostitusi yang melibatkan mahasiswi di Kota Tangerang terbongkar. Petugas Satpol PP Kota Tangerang menggerebek kontrakan yang digunakan mahasiswi melayani tamu hidung belang di wilayah Cipondoh.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, Mumung Nurwana menjelaskan, pengungkapan bisnis prostitusi ini berawal dari hasil pengembangan yang dilakukan petugas. Setelah dilakukan pemantauan, ternyata ada beberapa lokasi sejenis kontrakan yang biasa dijadikan tempat mereka beraksi.

“Ini laporan warga yang berhasil kami kembangkan. Kami awalnya lakukan pemantauan di beberapa tempat yakni tempat jajan Food Court Pom Bensin dekat Laksa, depan pasar Babakan dan komplek Tangcity Mall,”kata Mumung, Minggu (19/4). Selanjutnya, petugas melakukan komunikasi melalui telepon dengan mami (sebutan orang yang menjadi penghubung-red). Setelah bertemu dengan mami, petugas langsung menuju ke kontrakan yang sudah biasa dijadikan tempat mesum. Salah satunya adalah di Jalan Al-Fitroh, RT 01/03, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipodoh.

“Setelah positif saya langsung bergerak dan terdapat tiga pasangan muda-mudi yang sedang berbuat mesum tanpa busana. Tapi satu pasangan berhasil kabur melalui pintu belakang, petugas hanya menyita satu buah HP yang tertinggal,” ungkapnya.

Mereka yang berhasil diamankan adalah Shinta (21) asal Ciamis yang mengontrak di Kunciran, Kecamatan Pinang. Shinta sendiri masih berstatus sebagai mahasiswi di salah satu Perguruan tinggi di wilayah Jakarta. Sedangkan, satu wanita lainnya adalah Resti (25), janda satu anak yang tinggal di Cipondoh.

Di hadapan petugas, Shinta mengaku menjajakan tubuhnya kepada para pria hidung belang untuk menutupi kebutuhan biaya perkuliahannya. “Orangnya bayar ke Mami satu juta rupiah. Tapi saya hanya terima 700 ribu per jam. Saya butuh uang buat kuliah,” ujarnya, sambil tertunduk di Ruang Pembinaan Kantor Satpol PP Kota Tangerang, Sabtu (18/4) dinihari. Keduanya pun mengaku kapok dan malu setelah digerebek oleh petugas. Shinta menjelaskan, sebenarnya masih ada tujuh wanita sebayanya yang kerap beroperasi di lokasi tersebut.

Mumung Nurwana menambahkan pihaknya masih terus menyelidiki praktik prostitusi di kalangan mahasiswa di wilayah Kota Tangerang. Selain Shinta, kata Mumung, masih ada mahasiswi-mahasiswi lainnya yang menjajakan diri sebagai pekerja seks komersial.

“Kita juga akan mintai keterangan satu orang yang diduga sebagai mami yang merekrut. Pada saat kita lakukan penggerebekan memang terlihat seorang ibu-ibu yang di dalam kontrakannya menyediakan sejenis makanan dan kopi,” kata Mumung.

Bukan hanya mahasiswi, Satpol PP Kota Tangerang juga memantau perkembangan bisnis prostitusi yang melibatkan anak baru gede atau biasa disebut cabe-cabean. Satpol PP sudah mendeteksi tempat mangkal cabe-cabean yang biasanya masih berusia sekolah atau baru saja lulus sekolah tersebut.

“Ini akan kita terus kembangkan untuk membongkar dan memutus sindikat prostitusi di Kota Tangerang, terutama yang melibatkan usia muda. Sampai saat ini, kami belum bisa mengidentifikasi jumlah pekerja seks komersial usia muda,”tegasnya.

Selain menggerebek lokasi prostitusi di RT 01/03, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, petugas penegak perda itu juga merazia sejumlah hotel. Alhasil, petugas mendapati 9 pasangan mesum yang tidak dapat menunjukan identitas suami isteri saat berada didalam kamar hotel.

“Ada beberapa hotel yang kita razia yakni Hotel Merdeka, Hotel Mandala Hotel Melati Tangerang dan beberapa hotel lainnya dikawasan Neglasari,” ujar Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangerang, Hendrazah Reza. Reza menambahkan, kegiatan itu merupakan agenda rutin dalam penegakan Perda 7 & 8 Tahun 2005, Tentang Pelarangan Peredaran Minuman Beralkohol serta Pelarangan Kegiatan Prostitusi.

RM, salah satu sumber satelitnews yang pernah bergabung dalam dunia gelap tersebut menyebutkan anak-anak usia sekolah dan mahasiswi banyak yang menjajakan diri sebagai PSK. Mereka dikoordinasi oleh mami untuk kemudian diperjualbelikan kepada pria hidung belang.

“Ini sudah lama berjalan. Biasanya kalau menghubungi bisa melalui security atau langsung ditongkrongan mereka,”ucapnya. (uis/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.