PGRI Jelaskan Potongan Rp 5 ribu Perbulan

TANGERANG, SNOL—Dituding pangkas gaji guru di Kota Tangerang sebesar Rp 5 ribu perbulannya, PGRI setempat membantah. Diakui Ketua PGRI Kota Tangerang Jamaludin, potongan resmi sesuai AD/RT PGRI se nasional, yang dilakukan hanya 600 perak tiap bulannya.

Keluhan para guru atas potongan Rp 5 ribu perbulannya, terdengar langsung oleh Jamal. Menanggapi hal tersebut, Jamal pun membantah kalau PGRI lah yang memotongnya sampai Rp 5 ribu.

“Lima ribu itu dibagi-bagi ke pusat, provinsi, kota, cabang, dan ranting. Bukan untuk PGRI kota semua. Kota cuma nerima 600 rupiah dari Rp 5 ribu yang katanya dipotong,” ujarnya saat menghadiri acara pelantikan YPLP PGRI periode 2015-2019, akhir pekan lalu.

Jika dirinci, sesuai dengan AD/ART PGRI secara nasional, iuran Rp 5 ribu tersebut untuk disetorkan ke PGRI pusat sebesar Rp 400, PGRI Provinsi Rp 600, dan PGRI Kota Rp 600. Sisanya, dikelola oleh masing-masing cabang dan ranting.

“Kalau ditotal potongannya hanya Rp 1.600 saja perbulan. Sisanya ada di masing-masing cabang dan ranting,” tuturnya. Kalau ditotal, potongan tersebut perbulannya hanya menyumbang sebesar Rp 3 juta untuk operasional wisma PGRI yang terletak di Jalan A. Dimyanti Kecamatan Tangerang.

Mulai dari bayar listrik, kebersihan, hingga gaji petugas penjaga wisma sebesar Rp 2 juta perbulannya. “Sisanya 1 juta yang kami kelola, untuk kegiatan PGRI yang banyak jelas jauh dari kata cukup,”terangnya.

Jamal pun lebih menyesalkan lagi, hingga kini jumlah keanggotaan PGRI hanya 5 ribu dari total jumlah guru di Kota Tangerang yang mencapai Rp 25 ribu. Dia pun meminta kepada seluruh guru yang ada di Kota Tangerang untuk memahami kondisi PGRI.

Bahkan, pihaknya akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru terutama meningkatkan insentif guru.  “Tidak ada yang kami tutup-tutupi kami akan transparan, kami juga akan merangkul guru laninya untuk bergabung,”paparnya.

Sementara dilain pihak, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri menyayangkan dari total 25 guru hanya 5 ribu guru yang berkontribusi kepada PGRI. Padahal, perannya sangat besar terhadap peningkatan mutu pendidikan saat ini.

Secara tidak sadar, adanya insentif dan kesejahteraan lainnya merupakan hasil kerja keras guru yang tergabung di dalam organisasi. “Peran PGRI sangat dibutuhkan oleh bapak/ibu guru, tidak bisa memperjuangkan kesejahteraan sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) terpilih Elih mengaku, akan terus bekerjasama dengan PGRI Kota Tangerang untuk membangun pendidikan di Kota Tangerang. Mulai dari kesejahteraan guru hingga meningkatkan sekolah-sekolah yang ada di Kota Tangerang.

“Kami akan dukung terus kinerja PGRI, pasti untuk mensejahterakan guru yang ada di Kota Tangerang,” pungkasnya. (widiawati/pramita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.