Broadcast Ancaman Beredar

TANGERANG,SNOL— Keresahan pelajar Kota Tangerang semakin menjadi. Aksi tawuran pada Senin (6/4) lalu yang memakan satu korban jiwa yakni Ahmad Arifin, menyulut amarah teman-teman korban yang berniat membalas dendam kepada pelaku dengan menyebarkan Broadcast melalui BBM dan SMS.

Broadcast yang beredar di kalangan pelajar hingga tembus ke ponsel wartawan tersebut berbunyi “Inalilahi-wainalilahi rojiun, selamat jalan pahlawan 4cikokol. Bang agil semoga kau tenang di’alamsanah kami segenap para pejuang 4cikokol berjanji hutang nyawa dibayar nyawa, #34 bumi, FUCK 7680 kita liat nanti siang kami semuah ga mandang anda wanita peria atau waria, yang jelas hutang nyawa dibayar nyawa terutama anak pentek 1 fuck sampaikan salam ku buat sibangsat itu #sbc 4berdukacita,”

Salah seorang siswa berinisial YM (17) mengaku, mendapat pesan singkat tersebut sehari setelah kejadian nahas itu melalui BBM miliknya. Bukan hanya dirinya, teman lain yang satu sekolah juga mendapat pesan singkat yang sama.

Pesan singkat tersebut membuat geger sekolah. Kebetulan ia yang bersekolah ditempat yang disebutkan didalam pesan singkat tersebut membuatnya takut meski tidak ikut-ikutan saat kejadian berlangsung.

“Broadcast itu bikin stres banget. Bukan cuma saya yang dapet tapi hampir semua teman satu sekolah dapat. Bahkan, teman dari sekolah lain juga ada yang dapet, meski tidak jelas orang pengirimnya tetap saja bikin takut,” ujarnya.

Bahkan, ia bersama teman-temannya terpaksa harus membuka emblem sebagai tanda pengenal sekolah. Meski tanpa ada instruksi dari pihak sekolah, pelajar tersebut tetap melakukannya. “Kami inisiatif sendiri saja, takut dijegal dijalan, untuk mawas diri aja, justru yang paling khawatir itu saat jam pulang sekolah. Kalau masih disekolah sih masih aman, ada guru dan satpam,” jelasnya.

Senada diungkapkan AL (17). Boradcast ancaman tersebut diterimanya dua hari setelah kejadian. Itupun, didapatnya dari teman yang tidak satu sekolah dengan dirinya. “Serem banget BC nya, sudah membabi buta itu, kasihan yang tidak ikut terlibat, jadi kena sasaran,” ujar laki-laki bertubuh tinggi ini.

Sementara, AP (40) orang tua siswa salah satu sekolah yang sedang bertikai menuturkan kekhawatirannya mengenai broadcast tersebut. Ia kahwatir akan ada serangan mendadak yang langsung menghantam siapa saja yang ada disekolah dengan massa yang lebih banyak lagi.

Pelajar yang tidak siap dengan kondisi ini dan tidak pernah ikut terlibat bisa jadi akan menjadi korbannya. Dia meminta anaknya untuk melepas emblem sekolah dan tidak menggunakan baju sekolah saat pulang ke rumah. “Kami sebagai orang tua sangat khawatir dengan broadcast yang tersebar, apalagi anak-anak kami sudah pegang BBM, makanya kami aktif meng-update informasi. Anak saya ada dua disana kelas 1 dan 3,” terangnya. (widiawati/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.